JAKARTA, Berita HUKUM - Sidang kasus dugaan suap impor sapi akan kembali digelar. Dua direktur PT Indoguna Arya Effendy dan Juard Effendy siang ini akan menghadapi sidang vonis.
Diketahui, sidang vonis ini akan digelar di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta pukul 13:00 WIB.
Jaksa mendakwa Direktur Operasional PT Indoguna Utama Arya Abdi Effendy memberikan uang Rp 1,3 miliar kepada Luthfi Hasan Ishaaq melalui Ahmad Fathanah. Namun Arya dalam Pledoinya yang diberi tajuk 'Sumbangan Kemanusiaan Berbuah Bui' ini berkilah uang itu diberikan sebagai sumbangan kemanusiaan.
Arya mengaku, pertemuannya dengan Fathanah dan Elda Deviane kini berujung kasus hukum. Fathanah saat itu meminta uang Rp 1 miliar untuk safari dakwah dan kegiatan sosial. Permintaan itu pun disetujui dan dananya diambil dari CSR perusahaan.
Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi dituntut 4,5 tahun penjara oleh penuntut umum pada KPK. Kedua terdakwa dari PT Indoguna Utama itu dinilai jaksa terbukti menyuap Rp 1,3 miliar kepada anggota DPR dan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq melalui perantara Ahmad Fathanah.
Mereka berdua dijerat Pasal 5 ayat 1 huruf a UU Pemberantasan Korupsi. Selain tuntutan hukuman, jaksa juga menuntut Arya dan Juard hukuman denda Rp 200 juta subsidair 4 bulan.
Sebelumnya, Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, (LHI) juga telah menjalani sidang perdananya di lantai II Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (24/6). Ia terjerat kasus korupsi suap Import daging Sapi di Kementerian Pertanian.
Jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK mendakwa Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) dengan dugaan transaksi menerima uang suap sebesar Rp 250 juta, dari Yudi Setiawan di Hotel Grand Indonesia Jakarta Pusat yang menitipkan uang kepada Ahmad Fathanah, kemudian Ahmad Fathanah menyerahkan uang tersebut kepada (LHI) didepan Yudi Setiawan saat di Hotel Grand Indonesia.
Juga dakwaan telah menerima suap di apartemen Sudirman Jakarta, menerima uang dari Yudi Setiawan, sebesar Rp 2 miliar untuk proyek bibit jagung.(bhc/opn) |