JAKARTA-Kedatangan M Nazaruddin di Jakarta, meleset dari perkiraan. Semula ia diprediksi tiba di Bandara Hakum Perdana Kusuma, Sabtu (13/8) pagi, namun dipastikan baru mendarat siang ini. Kemungkinan besar, buron sekaligus tersangka kasus pembangunan wisma atlet SEA Games itu, pesawat carter itu baru tiba pukul 14.00 atau 15.00 WIB.
Sedangkan untuk tempat penahanan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum bisa menentukannya. Namun, yang jelas, Nazaruddin langsung diserahkan kepada KPK, begitu tiba di Tanah Air. Kemungkinan besar, ia juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan, sebelum langsung dijebloskan ke sel tahanan. Bahkan, KPK akan menempatkan staf khusus di penjara tesebut untuk mengawasi Nazaruddin.
Seperti diberitakan, Nazaruddin telah diterbangkan dari Boggota, Kolombia, pada Kamis (11/8) pukul 17.00 waktu setempat. Ia terbang didampingi pengacra OC Kaligis dan tim penjemputan dari yang merupakan gabungan dari KPK, kepolisian, imigrasi dan lainnya. Rombongan ini meniggalkan Kolombia menggunakan pesawat carter Gulfstreaam bertarif Rp 4 miliar.
Perlu diketahui, pesawat jet carter jenis Gulfstream. Gulfstream selama ini dikenal sebagai pesawat jet pribadi yang handal dan eksklusif. Gulfstream memiliki sejumlah varian, namun secara umum memiliki ciri-ciri yang serupa. Pesawat jet kecil, dengan mesin jet di bagian ekor.
Gulfstream didesain sebagai pesawat jet berpenumpang sedikit dan eksklusif. Meski demikian pesawat ini sanggup terbang lintas benua, walaupun harus berhenti beberapa kali. Untuk Gulfstream yang membawa pulang Nazar dan rombongannya adalah model Gulfstream seri G200.
Gulfstream G200 ini, sanggup membawa 8-18 penumpang. Daya jelajahnya pun lumayan untuk sebuah pesawat jet mungil. Gulfstream rata-rata sanggup terbang sampai 6.300 km dengan kecepatan maksimal 900 km/jam. Meski memiliki interior kabin yang nyaman, lega dan luks, tapi untuk tiba di Jakarta dari Bogota, pesawat ini beberapa kali singgah di sejumlah negara untuk cek mesin serta mengisi bahan bakar.(dbs/ans)
|