JAKARTA, Berita HUKUM - Suswono, Menteri Pertanian akhirnya menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (18/2) sekitar pukul 13:15 WIB. Ia akan diperiksa sebagai saksi kasus suap impor daging sapi yang sudah menyeret mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Sebelum masuk ke gedung KPK, ia menyampaikan akan memberikan keterangan terkait kasus ini sesuai permintaan penyidik KPK.
Ia datang ke gedung KPK menggunakan mobil Fortuner warna hitam. Kehadirannya tidak ditemani kuasa hukum, ia datang mengenakan baju batik, dan melenggang sendiri ke lobi KPK. Seperti janjinya, ia mengaku siap memberikan keterangan terkait suap impor daging sapi.
"Seperti yang saya sampaikan, bahwa kalau KPK membutuhkan keterangan dari saya. Saya siap hadir untuk menyampaikan apa yang akan diminta KPK," kata Suswono, sebelum masuk gedung KPK.
Hari ini, katanya, dirinya siap memberikan keterangan pada penyidik sesuai apa yang ia ketahui terhadap kasus ini. Mentan asal PKS ini mengaku dipanggil untuk memberikan kesaksian empat tersangka. Keempat tersangka yang dimaksud Suswono adalah Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), Ahmad Fathanah (AF), Arya Abdi Effendi (AAE), dan Juard Effendi (JE).
"Hari ini saya diundang untuk dimintai keterangan, untuk saksi empat tersangka," tambahnya.
Ketika ditanya perihal keterlibatannya dengan kasus ini, Suswono belum mau komentar banyak. Alasannya, ia akan memberikan keterangan pada KPK terlebih dahulu. Setelah pemeriksaan, ia berjanji akan memberikan keterangan pada awak media. "Nanti (usai pemeriksaan) akan disampaikan," tegasnya.
Sebelumnya KPK menjelaskan bahwa kesaksian Suswono dianggap penting untuk menjelaskan kasus ini. Sebelum memanggil Suswono, KPK juga telah memeriksa sejumlah pejabat di Kementan untuk diperiksa sebagai saksi. Di antaranya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, Sekretaris Mentan, Baran Irawan, dan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca Panen Kementan, Ahmad Junaedi.
Mentan sejauh ini memang dikaitkan dengan kasus impor daging. Selain kapasitasnya sebagai menteri, karena juga dirinya dekat dengan tersangka Luthfi Hasan. Apalagi ia berasal dari partai yang sama dengan tersangka, Luthfi Hasan yakni PKS.(bhc/din) |