DENPASAR, Berita HUKUM – Kementerian Kesehatan RI mencatat, hingga bulan Juni 2012 ada 118.865 kasus HIV/ AIDS di Indonesia, dan hal yang paling memprihatinkan adalah meningkatnya kasus AIDS pada ibu rumah tangga dan anak. Provinsi Bali yang termasuk dalam Provinsi dengan kasus penderita HIV/ AIDS terbanyak di Indonesia, setelah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Papua, terus bergiat dalam kepedulian, Minggu (2/12).
Lembaga swadaya masyarakat Spirit Paramacitta yang peduli kasus HIV/AIDS di Bali, menemukan 35 anak berusia di bawah lima tahun dari keluarga miskin positif terkena HIV/AIDS. Rendahnya kemampuan mendapatkan akses kesehatan dan informasi menjadi kendala keluarga miskin mengetahui lebih dini mengenai penyakit itu.
Yayasan Spirit Paramacitta kini bersama dengan dinas terkait di Pemerintah Provinsi Bali, termasuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali, mendampingi 35 anak balita itu. Direktur Yayasan Spirit Paramacitta Putu Utami Dewi di Denpasar, Bali, mengatakan, yayasan tetap berkomitmen membangun akses hingga ke pedesaan mengenai HIV/AIDS itu. Ia berupaya membantu pemerintah agar informasi merata dan tidak hanya terpusat di perkotaan. "Kami menyadari pendampingan terhadap anak-anak itu tak mudah, terutama untuk psikologi anak," papar Dewi dalam peringatan Hari AIDS Sedunia di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar.
Riset yayasan mulai tahun 2001 menemukan, orangtua yang terkena HIV/AIDS dari keluarga kurang mampu rata-rata pekerja urban. Data dari KPA Bali, pengidap AIDS tercatat 3.126 orang, sebagian besar masuk dalam usia produktif. Pengidap HIV tercatat 3.378 orang berusia produktif.
Luh De Citra, ibu rumah tangga, mengaku menerima informasi mengenai HIV/AIDS saat pertemuan ibu banjar (setara rukun warga). "Informasi penting untuk mewaspadai anak-anak saya yang mulai dewasa," katanya.
Adapun prioritas upaya penanggulangan secara nasional tetap fokus bekerja untuk dan dengan populasi kunci, dilaporkan juga mengenai jumlah perempuan yang positif HIV yang perlahan-lahan meningkat. Hal ini mendorong peningkatan layanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak menjadi perhatian utama. (Kemkes, Model Matematika Epidemi HIV di Indonesia, 2008 2014) pada tahun 2011 diperkirakan terdapat 8.170 ibu hamil yang positif HIV di Indonesia.(kmp/bhc/mdb)
|