Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Obat Baru
Studi: Racun Ular Siap Dikembangkan Menjadi Sumber Obat
Thursday 20 Sep 2012 00:14:47
 

Studi Penelitian (Foto: Ist)
 
LIVERPOOL, Berita HUKUM - Sebuah penelitian di Liverpool memperlihatkan bahwa racun reptil bisa menjadi sumber yang baik untuk obat baru bagi penyakit - penyakit manusia.

Racun sebelumnya telah digunakan untuk menciptakan obat, namun unsur kimia di dalamnya sering kali terlalu mematikan bagi konsumsi manusia.

Meski demikian, sebuah penelitian, yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, telah memperlihatkan bahwa ular dan kadal telah “memperoleh kembali” beberapa racun dan menggunakannya secara aman, di mana pun di tubuh mereka sendiri.

Para ilmuwan berpikir bahwa pengklaiman ulang racun ini bisa membuat obat yang aman dan efektif.

Para peneliti membandingkan genom dari ular-ular berbesa dan kadal untuk melihat bagaimana racun mereka terlibat.

Mereka mengatakan ini adalah proses yang “secara tidak terduga dinamis” dengan unsur kimia di dalam racun terbentuk ulang melalui evolusi dan kemudian diadopsi oleh sebagian tubuh untuk penggunaan lainnya.

“Hasil kami memperlihatkan bahwa evolusi racun adalah proses yang sangat kompleks”, kata Dr Nicholas Casewell.

“Kelenjar racun ular tampak menjadi tempat bercampurnya molekul-molekul yang berfungsi baru, beberapa di antaranya bertahan di dalam racun untuk membunuh mangsa, sementara yang lainnya berfungsi baru dalam jaringan lainnya di dalam tubuh”, katanya.

“Banyak racun ular menjadi target di jalur fisiologis yang ingin dijadikan dokter sebagai cara mengobati berbagai kondisi medis,” kata Dr Wolfgang Wuster, dari Universitas Bangor.

Sistem kardiovaskular, pembuluh jantung dan darah, adalah salah satu target utama racun ular ketika menyerang mangsa, dan memainkan peran dalam riwayat sejumlah obat - obat tekanan darah seperti ACE.

Sistem saraf adalah area lainnya yang sama. Tantangannya telah dijadikan untuk mengatasi efek racun dari bisa.

“Ini berarti bahwa pengembang obat harus memodifikasi racun untuk mempertahankan potensi mereka dan membuatnya aman untuk digunakan sebagai obat”, kata Dr Casewell.(brs/bh/opn)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2