KANADA, Berita HUKUM - Produsen ponsel pintar Blackberry mempublikasikan sebuah surat terbuka untuk meyakinkan pengguna akan masa depan perusahaan itu.
Surat yang akan diterbitkan pada hari Selasa (15/10) itu, berisi pengakuan perusahaan bahwa mereka menghadapi "tantangan", tapi menambahkan bahwa tindakan telah dilakukan.
Surat ini muncul hanya beberapa hari setelah perusahaan riset Gartner merekomendasikan agar pengguna Blackberry beralih ke teknologi lain.
Blackberry mengalami kerugian $965 juta pada kwartal kedua dan telah setuju untuk menjual bisnis mereka seharga $4,7 miliar.
Perusahaan Kanada tersebut pada prinsipnya bersedia dibeli oleh konsorsium pimpinan Fairfax Financial, pemegang saham terbesar mereka.
"Ini adalah masa yang penuh tantangan bagi kami dan kami tidak mengecilkan situasi ini atau mengabaikan tantangannya," demikian kata surat tersebut.
"Kami membuat perubahan-perubahan yang sulit demi memperkuat Blackberry."
Restrukturisasi bisnis
Perusahaan tersebut pernah menjadi pemain dominan di sektor ponsel pintar, tapi sudah beberapa lama berjuang mempertahankan pangsa pasar mereka di tengah serbuan para pesaing seperti Apple dan Samsung.
Bahkan peluncuran model ponsel baru mereka belum lama ini gagal memberikan nafas baru.
Masalah keuangan Blackberry memuncak tahun ini menyusul tidak lakunya ponsel pintar Z10 yang baru.
Akibat merugi, perusahaan itu mengumumkan program restrukturisasi besar, yang meliputi pengurangan 40% pegawai dan pemangkasan 4.500 posisi kerja.
Dalam suratnya, Blackberry mengatakan restrukturisasi akan membantu mereka menghemat 50% biaya produksi.
Mereka juga menegaskan fakta bahwa mereka "memiliki uang tunai dalam jumlah besar dan neraca bebas hutang."(bbc/bhc/sya) |