Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pilkada
Survey LSI: Ahok Kalah Dibandingkan Calon yang Lain
2016-10-05 08:05:56
 

Tampak saat acara konferensi pers Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda No. 70 Rawamangun, Jakarta. Selasa (4/10).(Foto: BH /mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pasca seminggu penutupan pendaftaran calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) di KPUD DKI Jakarta untuk Pilkada 2017 nanti, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merespon secara cepat peta perpolitikan terkini, dengan melakukan survey, dengan berdasarkan hasil survey yakni menurunnya dukungan bagi pasangan Cagub Basuki Tjahya Purnama (Ahok), Ahok kalah dibandingkan calon yang lain.

Menurut Adji Alfarabi, Direktur Konsultan Citra Indonesia LSI memaparkan hasil survei dan analisa LSI, dimana sebelumnya juga hasil survey setelah 4 hari, berupaya memotret pasca penutupan pendaftaran dari sisi kombinasi calon siapa yang bermunculan.

"Apakah Ahok potensial kalah pada Pilkada 2017? Apakah Agus Harimurti Yudhoyono akan menjadi 'kuda hitam' atau tidak sama sekali?" ungkap Adji, saat konferensi pers di hadapan awak media di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda No. 70 Rawamangun, Jakarta. Selasa (4/10).

Menurut Adji, soalnya karena Basuki Tjahya Purnama (Ahok) diterpa berbagai issue negatif. "Baik itu dimana soal penertiban kawasan Kampung Pulo, Pasar Ikan yang mungkin kalau dari sisi kebijakan Ahok benar, namun issue berkembang hingga perlawanan yang mempersoalkan proses penertiban itu dianggap Kontra," ungkapnya lagi.

"Ahok kalah dibandingkan calon yang lain. Selain itu karena sempat disangkut pautkan dengan kasus Reklamasi dan kasus Sumber Waras. Trennya pun bermunculan baik di media sosial, maupun media massa yang mana cenderung negatif, dibandingkan positif bagi dukungan kesukaan (accapabilitas) dan elektabilitas bagi Ahok," jelasnya lagi.

Bagaimanakah elektabilitas dan acceptabilitas dari ketiga kandidat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta yakni pasangan Basuki Tjahya Purnama (Ahok)-Djarot, pasangan Anies-Sandi Uno dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.

Bila ditinjau dari swing voter, menurut Adji angkanya ada pada nominal 28,2% lagi. Maka itulah Pilkada DKI Jakarta dimungkinkan akan dua (2) putaran. Dengan catatan tidak ada kondisi atau hal yang tidak diinginkan.

"Distribusi angka bakal menyebabkan Pilkada berjalan dalam dua putaran," paparnya

Sehubungan karena kedua selisih antara Ahok dan Anies hanya sepuluh (10)%, sedangkan ahok dan agus hanya berbeda di 12%."Angka aman,mesti selisihnya 20% dengan kompetitornya. Angka ini, artinya merupakan angka yang tidak aman untuk calon Incumbent," tukasnya lagi.

"Anies dan Agus, keduanya bila digabungkan memiliki angka lebih tinggi dari Ahok. Bila digabungkan sudah melebihi angka yang dimiliki Ahok. Hingga figur lain membutuh figur yang lain di luar tokoh incumbent, Hal ini menunjukan secara publik DKI butuh figur alternatif," cetusnya lagi.

Seperti diketahui bahwa, track record LSI saat masa di Pileg 2014 lalu, telah terbukti yang hanya meleset perhitungan pada Partai Golkar dan PKB, itupun meleset hanya satu koma sekian persen saja. Selain itu pula metodologi survey yang digunakan dalam proses pengumpulan data baik pada bulan Maret, Juli, dan Oktober 2016 dengan metode samping 'multistage random sampling' dengan cakupan jumlah responden sebanyak 440 responden secara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of eror kisaran 4,8% saja.

Lingkaran Survei menelisik elektabiltas dan acceptabilitas Ahok selaku Cagub dari periode bulan maret, Juli, Oktober tahun 2016 mengalami penurunan mencapai angka kisaran 71% Maret, pada bulan Juli 68%, lalu kemudian bulan Oktober menjadi 58,2%.

"Dari dukungan pasangan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) menurun drastis pada bulan Oktober 2016, terutama bila dihadapkan dengan pasangan Anies Baswedan dan pasangan Agus Harimurti," ujar Adji, Direktur Konsultan Citra Indonesia LSI. Jakarta, Selasa (4/10).

Selain itu, kedua bila dilihat dari Personality, sambung Adji memaparkan kalau trendnya Ahok dianggap Kasar, dianggap pula sosok yang Arogan, atau Congkak," cetusnya.

Sedangkan bila ditelusuri dari masalah Inkonsistensi, Adji juga menerangkan kalau dimana Ahok, yang mana sebelumnya via Teman Ahok banyak mengkritisi kalau masuk lewat jalur politik ada maharnya, hingga timbul dalam benak juga dianggap inkonsistensi dan menyebabkan kecenderungan menurun dukungan terhadap dirinya.

"Dengan data ini, dengan Ahok trennya turun. Kesukaan dan elektabilitas menurun. Berbeda halnya dengan Cagub Anies dan Agus yang meningkat, hingga tema LSI kali ini Ahok Potensial Kalah merupakan narasi yang berbeda sebelum Juli," jelasnya.

"Perlu digarisbawahi, bahwa pada Pilkada DKI, bukan saja Ahok dan Anies. Namun Agus bisa menjadi Kuda Hitam, karena dia memiliki hal yang luar biasa, efek WOW. Belum kerja dan belum apa apa bisa mencapai angka 19%," imbuhnya mengingatkan.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Pilkada
 
  Pramono Anung-Rano Karno Menangi Pilkada Jakarta 2024
  Tanggapi Pernyataan Jokowi, Mahfud: Enggak Biasa...
  Peneliti: 57 Calon Dinasti Politik Menang Pilkada 2020
  Komisi II Apresiasi Tingginya Partisipasi Pemilih Kepri pada Pilkada Serentak 2020
  Calon Tunggal Pilkada Kutai Kartanegara Hadapi Gugatan di MK, Warga Harapkan Keadilan
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2