Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Jakarta
TRSJ: Tolak Calon Gubernur yang Arogan dan Suka Gusur Tanah Rakyat
2016-02-13 18:23:02
 

Ady Kurniawan, Juru Bicara Tim Relawan Selamatkan, Jakarta, Sabtu (13/2).(Foto: BH/bar)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ibukota negara Indonesia, DKI Jakarta akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). pada 2017 mendatang. Berbagai tokoh pun kini sudah mulai bermunculan, dalam mempersiapkan diri maju agar terpilih sebagai pemimpin DKI Jakarta.

Terkait Pilkada mendatang, Tim Relawan Selamatkan Jakarta (TRSJ) melalui humas dan juru bicara Ady Kurniawan menegaskan agar warga DKI Jakarta untuk tidak berdiam diri, dan jangan keliru dalam memilih calon pemimpinnya nanti.

Menurutnya, Jelang Pilkada DKI Jakarta nanti adalah peluang untuk semua warga DKI Jakarta, agar bisa memilah tokoh pemimpin yang memang pantas dan layak menjadi pemimpin yang baru bagi masyarakat, yang dapat memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat dan memberikan solusi nyata pada berbagai persoalan ibu kota DKI Jakarta.

"Jelang pilkada DKI nanti. carilah sosok pemimpin yang sesuai harapan bagi segenap warga Jakarta," jelasnya, Sabtu (13/2).

Ady Kurniawan menambahkan bahwa, agar seluruh warga Jakarta ke depan supaya tidak lagi masuk ke lubang/ jurang penderitaan yang sama, karena memilih Gubernur yang arogan, kasar dan sok tegas, sebagaimana Gubernur DKI yang sekarang Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), ungkapnya.

Ia pun merasa miris dengan berbagai kebijakan Pemerintah Daerah yang tidak sependapat dengan warganya, seperti hal penggusuran tanah warga yang terjadi seperti di Kampung Pulo (Jaksel), Bukit Duri, Waduk Ria Rio dan lainnya, dan bahkan masih ada beberapa warga yang merasa shock dan waswas, atau ketakutan karena warga mendapat ancaman yang menunggu giliran akan digusur.

Bahkan tragisnya lagi sampai saat ini, kata Ady, warga yang merupakan korban dari penggusuran tersebut masih banyak yang lontang-lantung. Pasalnya, karena tanpa ada pergantian ganti rugi yang layak dan sesuai.

Anehnya lagi meskipun ada relokasi yang diberikan pada pemukiman yang digusur, namun banyak warga merasa hal tersebut tidak pantas seperti yang diharapkan. Karena isunya dari berbagai warga yang sudah mendapatkan relokasi seperti Rusunawa, yang mengatakan bahwa relokasi yang digantikan kepada warga yang kena penggusuran tidak layak huni. Juga dari pemberitaan-pemberitaan media yang turut menguatkan hal tudingan warga tersebut bahwa, relokasi Rusunawa yang diberikan pemerintah DKI Jakarta tersebut banyak masalahnya, seperti halnya bocor, WC mampet dan banyak lagi.

"Jangan mau dipimpin oleh orang yang tukang gusur tanah rakyat, tukang rampas tanah rakyat dan memimpin seenaknya saja," tegasnya.

Oleh karena itu, analisa Ady yang selalu mengikuti perkembangan tata kota DKI Jakarta ini mengambarkan bahwasanya, momen Pilkada ini sangat penting untuk bijaksana dan mencermatinya. Menurutnya, momen Pilkada ini adalah sebuah momen berpeluang bagi warga untuk tidak kembali memilih gubernur yang arogan serta memimpin dengan seenaknya.

Sehingga ia mengajak serta menegaskan kepada seluruh warga DKI Jakarta untuk menolak calon Gubernur yang bertype arogan, kasar agar tidak masuk ke lubang yang sama lagi

"Saat ini, sudah saatnya kita angkat suara l, Pilkada adalah momen yg sangat berpeluang untuk kita, tolak calon Gubernur yang arogan dan suka gusur tanah rakyat," pungkasnya.(bh/bar)



 
   Berita Terkait > Jakarta
 
  Omzet Toko Daging Dharma Jaya di Kembangan Capai Ratusan Juta
  Presiden dan Wakil Presiden RI Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Anies Baswedan
  Gelar Acara 'Jakarta Menyapa', Gubernur Anies Apresiasi Peran Kader PKK Menjaga Kesejahteraan Keluarga
  Survei CSIS Bertolak Belakang dengan Data BPS, Tingkat Kesempatan Kerja di DKI Jakarta Meningkat
  KPw BI DKI Jakarta Sebut Transaksi Digital QRIS di Jakarta Luar Biasa
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2