AFGHANISTAN, Berita HUKUM - Sumber yang dekat dengan pemimpin Taliban Afghanistan mengatakan bahwa kelompok itu telah memiliki seorang pemimpin baru menyusul kematian pemimpin mereka Mullah Omar. Orang nomor dua di Taliban, Mullah Mansour kini menempati posisi tersebut.
Sumber yang dekat dengan BBC mengatakan bahwa penunjukkannya dapat menyebabkan kekecewaan tokoh-tokoh senior Taliban lainnya, termasuk para komandan militer.
Mereka menginginkan anak Mullah Omar yang menggantikan posisi ayahnya.
Selain itu mereka menuduh bahwa Mullah Mansour didukung oleh kelompok pro-Pakistan.
Menurut sumber Afghanistan, pemimpin Taliban itu meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Karachi, Pakistan. Namun Pakistan selalu membantah bahwa Mullah Omar berada di negaranya.
Sementara itu, Pakistan menyatakan bahwa perundingan babak kedua antara kelompok-kelompok yang bertikai di Afghanistan tertunda atas permintaan pihak Taliban.
Kementerian luar negeri Pakistan menyatakan ini disebabkan ketidakpastian yang muncul menyusul laporan kematian Mullah Omar.
Perundingan babak pertama sendiri terjadi pada bulan Juli tahun lalu, diadakan di Islamabad, Pakistan.
Sejauh ini, tidak ada konfirmasi mengenai kematian Mullah Omar dari pihak Pakistan.
Sementara, Pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Mohammed Omar, telah meninggal dunia, demikian dinyatakan oleh pejabat Afghanistan. Namun hingga kini, Taliban belum berkomentar mengenai hal tersebut.
Sumber intelejen Afghanistan menyatakan bahwa sang pemimpin yang menyembunyikan diri itu telah meninggal dunia dua sampai tiga tahun lalu. Tak ada rincian mengenai apa yang terjadi padanya.
Juru bicara Taliban yang dihubungi oleh BBC mengatakan bahwa mereka akan segera mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini.
Sebelum ini, telah ada beberapa laporan tentang tewasnya Mullah Omar.
Namun, inilah untuk pertama kalinya laporan ini dikonfirmasi oleh sumber terpercaya dalam lingkungan pemerintahan Afghanistan.
Mullah Omar memimpin Taliban sesudah kelompoknya berhasil berjaya dalam perang saudara menyusul penarikan pasukan Uni Soviet dari negara itu.
Kedekatannya dengan pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden, telah memicu serangan militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat di tahun 2001, menyusul serangan pada tanggal 11 September di New York dan Washington DC.
Sejak itu, Mullah Omar hidup dalam persembunyian, dan Amerika Serikat menjanjikan hadiah US$10 juta bagi yang bisa menangkapnya.
Selama bertahun-tahun, Taliban mengedarkan berbagai pesan yang diakui berasal dari Mullah Omar dari tempat persembunyiannya.(BBC/bh/sya) |