JAKARTA-Indonesia Telecommunications Users Group (IDTUG) menilai masih lemahnya law enforcement pemerintah terhadap modern licensing atau kebijakan memperluas jaringan telekomunikasi ke seluruh tanah air. Tentu saja hal berakibat banyak operator telekomunikasi cenderung fokus terhadap komersialisasi industri telekomunikasi.
Bahkan, sampai sekarang operator telekomunikasi yang belum memenuhi komitmen lisensi modern, tidak pernah mendapatkan sangsi dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Padahal, kapasitas coverage atau cakupan atau pun kualitas layanan, belum memenuhi standar.
Sekretaris Jenderal IDTUG, Muhamad Jumadi di Jakarta, Minggu (1/8), mengatakan, saat ini kebanyakan operator telekomunikasi hanya membangun jaringan di daerah-daerah yang profitable. Semua ini menyebbakan konsumen yang seharusnya bisa mendapat layanan telekomunikasi dari berbagai operator, tidak punya banyak pilihan. Seharusnya operator telekomunikasi bersaing dalam memberi layanan kepada seluruh rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kondisi sekarang membuat operator bersaing dalam perang tarif semu, seolah-olah murah padahal menipu dengan jebakan-jebakan dalam syarat dan kondisi berlaku yang sulit dimengerti kebanyakan pengguna ponsel,” kata Jumadi.(biz)
|