JAKARTA, Berita HUKUM - Mantan Ketua MPR, Amien Rais mengingatkan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, terkait kebijakannya yang akan melanjutkan program reklamasi Teluk Jakarta. Kritik ini disampaikannya kepada wartawan usai melakukan Konferensi Pers Muzakarah Ulama dan Tokoh Nasional di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (14/9).
Amien menilai Menteri Luhut telah menggasak semua kebijakan yang dibuat menko kemaritiman sebelumnya, Rizal Ramli. Setelah Rizal Ramli hengkang, semua kebijakan yang pernah ada terkait reklamasi itu langsung dihapuskan.
"Jangan mentang-mentang berkuasa, reklamasi yang jelas-jelas merusak masyarakat nelayan, lingkungan dan ekologi hancur, sudah disetop. Begitu Rizal Ramli pergi, langsung dihidupkan lagi," kata dia, Rabu (14/9).
Menurut Amien, cara Menteri Luhut ini merupakan sebuah tontonan arogansi kekuasaan. Jangan lupa, kata dia, orang atau rezim berkuasa itu hanya sementara. Ia menegaskan tidak ada orang yang berkuasa sepanjang masa. "Jadi bagi yang sekarang berkuasa kita ingatkan jangan sok angkuh dan sombong," ujarnya.
Menko Maritim Luhut Pandjaitan menyebut reklamasi pantai utara Jakarta akan dilanjutkan demi kepentingan nasional dan DKI Jakarta. Mantan Ketua MPR Amien Rais sangat menyayangkan hal ini.
"Nah saya pikir maaf, ini menurut saya Pak Luhut Panjaitan sudah jadi shadow Presiden, sehingga bayangkan begitu Rizal Ramli dihentikan langsung semua dibatalkan. Saya kira ini suatu ugal-ugalan dalam politik kita nggak ada lagi aturan, nggak ada lagi norma hukum semua bisa ditabrak, semua bisa ditinggalkan begitu saja, jadi saya kira ini gejala-gejala awal dari sebuah keruntuhan," tegas Amien Rais.
Ketua Dewan Kehormatan PAN ini kemudian mengkritik kebijakan Jokowi yang melancarkan proyek reklamasi yang menurutnya menghancurkan lingkungan dan mata pencaharian nelayan.
"Saya kira yang diatas tidak mengizinkan itu, dengarkan ini ya, sebuah rezim yang sudah mulai menekan anak orang kecil, dhuafa, membela yang besar, itu tinggal tunggu kehancurannya, jadi saya bukan doakan saya mengingatkan, tolong," kata Amien.
Kritik Amien tersebut terkait kebijakan reklamasi yang akhirnya mendapatkan lampu hijau oleh Luhut. Padahal kebijakan menko sebelumnya tegas menghentikan proyek reklamasi tersebut, karena dianggap tidak memenuhi kritera studi lingkungan dan merugikan nelayan di Teluk Jakarta.(amri/ai/republika.co.id/detik/bh/sya) |