JAKARTA, Berita HUKUM - Selepas mengetahui hasil sementara Quick Count Pemilu 2014, dimana PDI Perjuangan tidak sampai menembus angka 20 persen dan dianggap Jokowi efek tidak banyak berpengaruh dan mendokrak suara partai, maka Jokowi akan merubah strategi untuk mendapatkan kemenangan dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) pada, Rabu 9 Juli 2014 mendatang.
Hal ini langsung di ungkapkan oleh Joko Widodo (Jokowi), untuk Pilpres mendatang Joko Widodo akan membentuk tim pemenangan yang berbeda dari sebelumnya, dimana Puan Maharani sebagai ketua Bapilu PDI- P. Namun meski begitu Jokowi tetap akan memakai Puan Maharani yang menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) tetap akan masuk dalam tim.
"Iya berbeda. Mbak Puan tetap di Pemilu, Dan saya juga akan turun sendiri untuk pemenangan," ujar mantan Walikota Solo, Jumat (11/4).
Dia menambahkan, dalam tim pemenangan yang baru, akan ada 2 grup, dimana tergabung dalam satu wadah. Harapannya mampu memberikan hasil yang lebih optimal untuk kemenangannya.
"Satu, tapi kan ada Tim merah ada Tim putih ada Tim Pemilu. Tapi belum, nanti saya umumkan," jelas Jokowi, yang hingga saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan belum mau mengumumkan pengunduran dirinya.
Sementara itu, Ketua Moncong Intelektual Rachman Latuconsina, S.H yang selama ini mendukung Jokowi dalam berbagai aksi dan gerakan jalanan" Save Jokowi", membantah bahwa, 'Jokowi Effect' tidak mempunyai pengaruh apa-apa dalam Pileg PDI- P kemarin, menurut Rachman pandangan itu tidak sepenuhnya benar.
"Terlalu dini menyimpulkan hal itu, hasil Pileg kemarin dijadikan ukuran, namun tidak serta-merta kemudian menjadi teori dasar untuk menyimpulkan bahwa Jokowi Effect tidak mempunyai pengaruh. Hari ini PDI-P memang belum mencapai target suara yg dicanangkan sebelumnya, namun hasil pileg ini cukup positif dan bergairah, agar partai Politik lain termasuk PDIP membangun koalisi guna menciptakan Pemerintahan yang kuat," ujar Rachman Latuconsina S.H, Jumat, (11/4) di Jakarta.
Dijelaskanya lebih lanjut, seharusnya semua pihak sadar bahwa hasil raihan suara partai politik kali ini banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah anjloknya suara Partai Demokrat.
"Banyak suara partai Demokrat 2009 yang lari ke partai lain. Jadi "negative effect Partai Demokrat" juga memberi nilai plus pada partai perserta Pemilu kali ini," pungkasnya.(bhc/dar) |