Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Lion Air
Tim Penyelam Polri Ikut Mencari Puing dan Korban Pesawat Lion Air JT-610
2018-11-02 21:05:26
 

Tampak Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto saat di Kapal Parikesit 7009 milik Ditpolair Polri, di perairan Karawang, Jawa Barat pada, Jumat (2/11).(Foto: BH /as)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Tim penyelam Polri ikut membantu mencari barang korban penumpang pesawat Lion Air JT-610 serta puing-puing pesawat di perairan Karawang, Jawa Barat. Hasilnya, penyelam mendapatkan serpihan kursi dan sabuk pengaman yang diduga milik pesawat Lion Air JT-610.

"Tim penyelam melakukan sweeping di dalam laut menemukan barang-barang yang diduga badan dari pesawat JT-610, ada jok atau seat tempat duduk, kemudian ada seatbelt," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Kapal Parikesit 7009 milik Ditpolair Polri, Jumat (2/11/2018).

Agung menyebutkan dalam kegiatan penyelaman ini, ada sekitar 18 penyelam yang diturunkan. Para penyelam ini berhenti melakukan pencarian setelah pukul 17.00 WIB. Hal ini dikarenakan jarak pandang yang sudah tidak bisa dijangkau lagi.

"Ada 18 penyelam yang bergantian dan terus melaporkan kepada Basarnas, apabila ada temuan-temuan baik itu barang-barang yang diduga adalah bagian dari serpihan Lion Air," ucapnya.

Selanjutnya, barang-barang yang sudah dinaikan ke permukaan laut, nantinya akan diserahkan kepada pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) di posko Tanjung Priok. "Temuan puing-puing ini, kita akan serahkan kepada Basarnas untuk dikumpulkan menjadi satu di posko Tanjung Priok," bebernya.

Kemudian, Ibrahim S salah satu tim penyelam dari Gegana menyampaikan setiap kali menyelam mereka diberi waktu selama 15 menit.

"Sesuai dengan kemampuan tabung, kita diberi waktu 15 menit menyelam. Kemudian setelah 15 menit, kita naik ke permukaan," ujarnya.

"Di dalam laut ada kendala dengan derasnya arus laut di bawah," tutupnya.(bh/as)



 
   Berita Terkait > Lion Air
 
  Labirin Maskapai Penerbangan Indonesia
  Pengacara Jason Webster Menggugat Perusahaan Boeing Paska Kecelakaan Tragis Lion Air JT-610
  Jasa Raharja Serahkan Santunan Kepada 100 Ahli Waris Penumpang Pesawat Lion Air JT-610
  40 Penyelam Dislambair TNI AL Masih Mencari Korban dan CVR Lion Air JT 610
  Doa dan Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT610 Diwarnai Isak Tangis
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2