JAKARTA, Berita HUKUM - Berbagai tokoh perempuan dari beraneka golongan, status sosial dan profesi bersama-sama akan mendeklarasikan Gerakan Perempuan Pro Birokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM). Acara ini akan di gelar pada Selasa (24/7/) mendatang di Aula Relawan Jokowi di Jl Mangunsaskoro.
Acara tersebut akan dihadiri pendiri Mustika Ratu dan Negarawan Moeryati Soedibyo, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, Dirut Mustika Ratu Putri K. Wardani, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dewi Aryani dan para putri Indonesia.
Acara deklarasi ini dirangkai dengan launching lagu yang bertemakan soal birokrasi bersih dan melayani. Lagu karangan Kawendra Lukistian (Kawe) berjudul "Namanya Juga Jakarta".
Politikus PDI Perjuangan Dewi Aryani mengatakan, deklarasi gerakan tersebut sebagai cerminan bagi rakyat yang tengah membutuhkan pemimpin yang berkomitmen untuk melayani rakyatnya.
"Gerakan para perempuan ini menjadi cermin bahwa rakyat sudah cerdas, sudah saatnya negeri ini bebenah melalui birokrasi yang bersih dan komitmen melayani rakyat. Rakyat makin cerdas dan kritis dalam menentukan pilihan kepada figur yang tepat untuk memimpin daerah,” kata Dewi yang juga menjadi Duta UI untuk Reformasi Birokrasi sebagaimana dilansir Okezone, Sabtu (21/07)
Gerakan ini kata dia, akan menjadi gerakan nasional menyeluruh dan menjadi magnet bagi seluruh masyarakat di segala lapisan untuk bersama-sama menggaungkan anti korupsi, good governance dan berbagai perubahan dalam tata kelola kepemerintahan.
“Dengan gerakan ini diharapkan segenap lapisan masyarakat, pemerintah, politisi, dan elemen lainnya makin sadar pentingnya memilih sosok yang terbaik dalam setiap pelaksanaan pemilihan kepala daerah" jelas dia.
Kata dia, kaum perempuan mendambakan sosok pemimpin yang rendah hati, jujur, dan tegas. Oleh sebab itu, dia berharap kaum perempuan ikut berkontribusi memberikan hak pilihnya untuk mewujudkan Jakarta yang lebih baik.
"Perempuan sudah lama menjadi justice agent (agen keadilan), dimana rata-rata mereka menyukai kejujuran, ketegasan, kerendahhatian sosok pemimpin mereka. Jokowi menjadi salah satu icon atau figur yang memiliki semua persyaratan itu. Jadi sudah saatnya masyarakat DKI terutama perempuan untuk memilih Jokowi sebagai Gubernur DKI mendatang pada Pemilukada DKI putaran kedua. Perempuan dituntut menjadi agent perubahan, karenanya kontribusi keikutsertaan dalam pemilu amat di tunggu," tukas dia.
(bhc/okz/rtm)
|