Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Opini Hukum    
#2019GantiPresiden
Tulisan Bunda Neno Warisman: Saya Masih Terus Memikirkan Persekusi Ini
2018-08-26 19:28:41
 

Neno Warisman saat terancam di dalam mobil di Pekanbaru.(Foto: twiter)
 
Oleh: Hj. Titi Widoretno Warisman (Neno Warisman)

SAYA DIJEMPUT sahabat sahabat relawan jam 24.00 an malam setiba di Bandara Suta, dan teman teman mengerti betapa laparnya saya. Mereka mengajak saya makan di restoran padang jalan Juanda dan setelah makan, saya pulang.

Saya masih terus memikirkan persekusi ini.

Luar biasa polisi.
Gak bisa mengatasi tidak lebih dari 40 an saja orang dan remaja remaja yang berteriak, naik pagar gerbang dan berjoget jioget, bakar bakar, lempar mineral ke kaca depan mobil Mercy milik dr diana Tabrani yang menjemput saya ini.

Padahal jumlah aparat beratus ratus banyaknya dan dari beberapa satuan yang berbeda.

Anehnya, ketika pun yang aksi di depan gerbang itu sudah capek dan pulang, saya tetap dikurung bahkan dengan police line (dijaga, tapi gag boleh diberi makanan) sampai jam 9 malam saat pesawat akhir pulang dan ternyata pesawat ditahan karena perintahnya adalah saya harus diterbangkan pulang ke jakarta.

Terbukti dari boarding pass kepulangan yang diberikan, ternyata sudah disiapkan sejak kami datang.

Artinya yang seharusnya rahasia nama penumpang dst, tidak berjalan.

Bertahan di dalam mobil selama nyaris 7 jam, hingga pukul 21.00 an malam begitu banyak yang terjadi.

Tekanan, ancaman tersamar, maupun pemaksaan pemaksaan dan terselip ada juga permohonan dan pendekatan yang manusiawi dari sedikit diantara aparat yang memaksa saya untuk kembali ke bandara.

Ditemani oleh sang pemilik mobil yang rusak pastinya oleh hujan batu yang dilemparkan oleh siapa entah (darimana batu cukup besar besar itu di bandara?)
Bbvvvhh dr diana tabrani dan pak Luqman, saya tetap memilih bertahan.

Dua orang dari tim kerja sempat diseret ke polres dan seorang lain saya lihat sendiri dikejar 10 orang dan dikeroyok dan saya hanya dengar seruan Allahu akbar nya berulang ulang sampai punggungnya menempel di kaca mobil. Lalu ia dibawa

Dan terjadilah hal yang berikut lepas pkl 9 dimana seharusnya pesawat terakhir diberangkatkan,

Kabinda datang dengan kasar menggebrak mobil dan berteriak teriak memaksa buka pintu dan menarik paksa satu per satu semua dari mobil. Kecuali saya yang tetap bertahan dan minta pada para polwan berpakaian bebas untuk tidak memperlakukan saya dengan buruk.

Polwan hanya memaksa saya keluar namun tidak kasar. Bahkan beberapa diantara mereka membawa roti dan ingin saya menerimanya. Tapi saya tolak karena bukan roti yang saya inginkan melainkan kebenaran., keadilan, hukum yang tidak digunakan semena mena.

Beberapa orang meminta saya keluar karena hujan batu yang membuat saya kuatir mobil ibu dr diana tabrani akan rusak berat.

Saya tidak suka kekerasan itu saya tegas katakan dan tidak perlu paksa saya beberapa kali pada mereka.

Lalu kami dikelabui. Dibawa oleh mobil yang katanya akan mengantar saya ke hotel, namun kenyataannya mereka bawa saya ke pesawat dan sekali lagi kabinda melakukan kekerasan pada para lelaki dan bahkan seorang preseidium diseret seret paksa oleh 5 orang melalui naik tangga sampai ke garbarata.

Di atas garbarata para yang memaksa dengan kasar sampai terseret seret itu minta maaf pada doktor Balda karena kata mereka kami hanya jalankan tugas. Doktor Balda memaafkan.

Di bawah,
Saya masih berusaha hubungi teman teman seperjalanan yang saya khawatir akan keberadaan mereka.

Ketika pak Kabinda bersikap kasar sekali lagi pada laki laki di mobil saya minta dengan tegas agar pak Kabinda untuk berlaku sopan.

Saya shalat 2 rakaat di dalam mobil.
Lalu setelah selesai saya minta mereka semua yang ada di sana berkumpul membuat lingkaran dan saya pimpinkan doa.

Kulillahumma Malikal Mulki tu'til mulka mantasyaa. Wa tanziul mulka mimantasyaa. Wa tuizzu man tasyaa wa tudzillu man tasyaa biyadikal khoir
Innak ala kulli syaiin qodiir..

Pak Kabinda yang menggebrak gebrak mobil, berteriak, menarik dan mengatakan tidak sabar menghela kami seperti penjahat saja itu pun, saya doakan.
Semoga Allah menyelamatkan beliiau yang telah sangat buruk memperlakukan kami.

Tiba di jakatart pkl 12 malam saya dijemput oleh sahabat 2 relawan yang membawakan lontong isi dan saya senang bisa makan .. dan minum setelah 7 jam di dalam mobil tanpa sesuatu pun.

Di perjalanan pulang saya kembali mengingat rangkaian kejadian persekusi yang saya alami,
sambil mengingat kata kata dr Diana Tabrani,

"Kami mbak Neno,
Orang Melayu, dan orang Melayu itu amat sangat memuliakan tamu. Mbak Neno tamu saya, tamu kami semua, saya malu di tanah Melayu terjadi hal seperti ini".

Sungguh hati beliau sangat mulia seperti alm ayah beliau dr Tabrani yang dikenang dan dihormati.

Terakhir saya tanya,
Bagaimanakah kerusakan mobil ini..

Dr Diana Tabrani dan suaminya Pak Luqman, sepakat, mereka katakan itu bukan urusan yang besar. Allahu akbar!

Terakhir saya masih membaca di wag bahwa teman teman seperjalanan dari jakarta yang juga tersandera tadi, setelah saya akhirnya naik pesawat, termasuk di dalamnya mas Sang Alang sang pencipta lagu gantipresiden, mengalami penyerangan dan pengejaran oleh preman preman Flores dn Nias dan sampai saat saya tulis dini hari ini, saya masih mengkhawatirkan mereka.

Semoga Mereka selamat.

Penulis adalah dulunya adalah artis penyanyi dan bintang film era 1980-an. Sekarang, Neno aktif di dunia religi, sosial dan pendidikan serta Aktivis politik yang menjadi salah satu tokoh penggerak gerakan #2019GantiPresiden.(bh/mnd)




 
   Berita Terkait > #2019GantiPresiden
 
  Masyarakat Sumbar Antusias Sambut Kedatangan Aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman dan Fadli Zon
  Aparat Pelaku Persekusi Harus Dilaporkan
  Gerakan Emak Emak Peduli Rakyat 'GEMPUR' Unjukrasa di Mabes Polri
  Agus Riewanto: Gerakan #2019GantiPresiden Merupakan Gejala Makar
  Tagar #2019GantiPresiden, Propaganda Politik dan Kurang Mendidik
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2