Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
Gorontalo
Tumbuhkan Etos Kerja Bagi Masyarakat Gorontalo, Arifin Jakani: Hilangkan Budaya 'Tutuhiya'
2019-12-09 15:39:25
 

H. Arifin Jakani, SE. S.Ag, MM - Aleg DPRD Provinsi Gorontalo Dari Partai Demokrat.(Foto: BH /ra)
 
GORONTALO, Berita HUKUM - Sudah 19 tahun Gorontalo berpisah dari Provinsi Sulawesi Utara (Manado), selama itu pula kita bisa merasakan kebebasan dari segala bentuk keterbatasan dan kekurangan yang ibaratnya bagaikan katak dalam tempurung. Dan kini Provinsi Gorontalo telah berubah menjadi Daerah yang patut diperhitungkan di kancah Nasional dengan sederet prestasi yang membanggakan, salah satu contoh di bidang olah raga, Provinsi Gorontalo bisa melahirkan beberapa atlit olah raga Sepak Takraw kelas dunia yang bisa mempersembahkan medali emas di level internasional.

Tapi sayangnya, segudang prestasi ini tidak di barengi dengan penurunan angka kemiskinan yang signifikan, belum lagi angka pengangguran yang cenderung bertambah.

Ketua REI Arifin Jakani berharap momentum HUT Provinsi ini kita harus mengoreksi diri sendiri masing-masing.

"Dalam bahasa islam ibda' binafsik, artinya kita harus mengoreksi diri kita sendiri, apa yang telah kita buat untuk Provinsi ini, bukan kita bicara persoalan euforia perjalanan Provinsi, anggaplah itu adalah catatan sejarah, tapi kita sebagai warga Gorontalo harus lebih berpikir bijaksana untuk kembali merenungi diri kita, apa yang telah kita sumbangkan untuk Provinsi ini, karena kalau kita semua cuma berpikir bahwa kemajuan Provinsi hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan DPRD, maka kita tidak akan maju," jelas Anggota DPRD Provinsi ini.

Ia mengatakan, semua itu harus menjadi tanggung jawab bersama, disitu ada masyarakat, politisi, penegak hukum, DPRD dan Pemerintah.

"Jangan sampai kita menjadi tamu di Negeri kita sendiri, kita banyak menyaksikan bahwa dengan perputaran ekonomi dan terbukanya pasar bebas, maka tidak menutup kemungkinan orang Gorontalo menjadi babu atau tukang suruh di kampungnya sendiri," urainya.

Anggota komisi II ini berharap jangan sampai terjadi, maka ini harus perlu berikan pemahaman kepada masyarakat, harus tumbuhkan etos kerja mereka.

Bila bandingkan pertumbuhan ekonomi Gorontalo dengan Provinsi Maluku Utara, Bangka Belitung, Banten dan bahkan dengan Sulawesi Barat, "Malahan mereka dari tingkat pendapatan perkapita sangat tinggi, sehingga ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kita," cetusnya.

Ia berharap HUT Provinsi Gorontalo untuk memberikan muatan-muatan moral kepada generasi muda, bahwa pentingnya didirikankan Provinsi Gorontalo ini adalah untuk mereka, "Bukan cuma untuk kita yang menikmati sekarang, tapi untuk mereka dan masa depan mereka dan bagaimana cara mengelola Provinsi ini dan ini tergantung cara pandang kita," tambahnya.

"Kata Ali Bin Abi Thalib, andaikan kemiskinan itu berbentuk seperti manusia, maka saya yang pertama akan menebas dengan pedangku ini, dan mungkin kita tidak paham dengan maknanya, jujur saja, setelah kita evaluasi data dari BPS itu, yang terkaya sekarang itu kebanyakan pendatang ketimbang orang lokal Gorontalo, karena apa, pertama, kita terlalu banyak budaya baku mangiri (tutuhiya) dan itu harus dihilangkan," tegas Arifin.(bh/ra)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2