Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Eksekutif    
Islam
Undang Dubes Negara OKI, Indonesia Ajak Umat Islam Dunia Bersatu Serukan Perdamaian
Thursday 16 Apr 2015 03:49:13
 

Menlu Retno L.P. Marsudi memberi keterangan kepada wartawan terkait pertemuan Wapres Jusuf Kalla dengan para Dubes negara OKI, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengundang para duta besar negara-negara anggota Organisasi Konperensi Islam (OKI) untuk menyampaikan seruan agar umat Islam di seluruh dunia bersatu dan mewujudkan perdamaian.

Pertemuan dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4), dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P. Marsudi, dan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin.

Menlu Retno Marsudi mengatakan, pertemuan dengan Dubes OKI fokusnya adalah himbauan Indonesia agar umat Islam di seluruh dunia bersatu menyerukan perdamaian umat Islam.

“Pertemuan tadi juga untuk menyerukan bahwa Islam adalah agama yang damai. Itulah inti dari pertemuan tadi,” kata Menlu kepada wartawan seusai pertemuan dengan para duta besar negara-negara OKI.

Dari pertemuan tadi, lanjut Menlu, para Dubes melihat Indonesia sebagai contoh negara Islam yang toleran. “Karena itu, Pemerintah RI juga berpesan agar para Dubes juga menyampaikan ke ibukota masing-masing kemungkinan melakukan silaturahmi di antara negara-negara Organization of the Islamic Conference (OIC), di sela-sela pertemuan Konferensi Asia Afrika (KAA), di Jakarta dan Bandung, minggu depan,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada Selasa (14/3) malam, seusai menerima sejumlah pimpinan organisasi massa (Ormas) Islam, Wapres Jusuf Kalla mengatakan, pertemuan dengan para duta besar negara OKI itu juga dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam mencari jalan keluar bagi penjagaan perdamaian di negara-negara Islam.

“Pertemuan tersebut merupakan upaya untuk mencari solusi bagi persoalan seperti penyebaran paham Islam radikalisme pembentukan Negara Islam Irak dan Suriah serta gejolak di Yaman,” kata Wapres.(Setkab/ES/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Islam
 
  Sejarah Kuil Rama di Ayodhya Dibangun Setelah Umat Hindu Merobohkan Masjid Berusia 500 Tahun
  Forum Umat Islam Bersatu Laporkan Zulkifli Hasan ke Bareskrim Polri
  Pembakaran Al Quran di Swedia, Legislator Ingatkan: Ini Bisa Melukai Hati Umat Islam Sedunia
  LDII Sebut Muhammadiyah Kakak Tertua
  Haedar : Amaliyah Islam Membawa Kemajuan dan Melahirkan Madinah Al Munawaroh
 
ads1

  Berita Utama
5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Pengurus Partai Ummat Yogyakarta Buang Kartu Anggota ke Tong Sampah

Kreditur Kondotel D'Luxor Bali Merasa Ditipu Developer PT MAS, Tuntut Kembalikan Uang

Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Ungkap Kalau Pulau Dijual, Masyarakat akan Tambah Miskin

5 dari 6 Orang Terjaring OTT KPK Ditetapkan Tersangka Kasus Proyek Jalan di Sumatera Utara

Psikiater Mintarsih: Masyarakat Pertanyakan Sanksi Akibat Gaduh Soal 4 Pulau

Terbukti Bersalah, Mantan Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

Alexandre Rottie Buron 8 Tahun Terpidana Kasus Pencabulan Anak Ditangkap

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2