JAKARTA, Berita HUKUM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan melakukan audit khusus terhadap maskapai penerbangan Lion Air, untuk mengungkap kecelakaan pesawat Boeing 737-800 NG Air bernomor penerbangan JT 904 yang gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, dan jatuh di laut di bagian barat landasan 09 Bandara, Sabtu (13/4).
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan dalam audit khusus itu, yang pertama kali dilakukan adalah preventive grounded terhadap pilot M. Ghozali yang menerbangkan pesawat rute Bandung-Denpasar tersebut. "Pertama Pilot dikenakan preventive grounded, selama dua minggu kami akan periksa pilot," kata Mangindaan dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (15/4).
Mangindaan mengatakan tindakan audit terhadap maskapai biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali tetapi dengan adanya kecelakaan tersebut maka Kementerian Perhubungan, melalui Dirjen (Perhubungan) Udara, akan melakukan audit khusus.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti S Gumay menjelaskan, pada umumnya audit yang dilakukan oleh pihaknya berupa inspeksi, memonitor maintenance pesawat, dan survei kelaikan pesawat.
Terkait kecelakaan, lanjut Gumay, nantinya akan ada sanksi Kemenhub kepada Lion Air, namun tetap menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Sanksi akan dijatuhkan setelah investigasi KNKT. Saat ini Flight Data Recorder (FDR) sudah ada di Jakarta. FDR tersebut nanti akan dilihat posisi pesawat selama perjalanan."
Pesawat Lion Air yang membawa 101 penumpang dan tujuh kru tersebut tercebur ke laut saat melakukan pendaratan di Bali, sekitar pukul 15:10 WITA. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, meski badan pesawat terbelah dua.
Tim evakuasi, kata Mangindaan, sedang memotong badan pesawat untuk mengambil voice cockpit recorder (VCR) yang diperkirakan masih terdapat di ekor pesawat. Sedangkan untuk flight data recorder (FDR) pada saat ini telah ditemukan dan sudah dibawa ke Jakarta. "Seluruh peralatan navigasi (dalam pesawat) dilaporkan berjalan baik," katanya.
Pesawat diawaki Kapten Mahlub Gozali dan kopilot Chirag Charla (warga negara India). Jumlah penumpang 108 orang yang terdiri dari 7 kru (2 pilot, 5 awak kabin) dan 101 penumpang. Adapun rincian penumpang ialah 56 laki-laki, 39 perempuan, 5 anak-anak, dan 1 bayi.
Sebanyak 4 orang penumpang merupakan warga negara asing (WNA), yakni 1 WN Perancis, 1 WN Belgia, dan 2 WN Singapura.(wid/es/skb/bhc/rby) |