Korea Utara Uni Eropa Dijadwalkan Siap Jatuhkan Sanksi Baru terhadap Korea Utara 2017-10-18 07:05:14
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un merayakan keberhasilan uji coba nuklir terbaru pada awal September.(Foto: Istimewa)
KOREA UTARA, Berita HUKUM - Para menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan dengan tujuan untuk menyetujui paket sanksi baru terhadap Korea Utara terkait dengan kengototan negara itu untuk melakukan uji coba nuklir dan rudal.
Dalam pertemuan di Luksemburg, Senin (16/10), mereka antara lain direncanakan akan menyetujui pembatasan jumlah uang yang boleh dikirim pulang oleh pekerja Korea Utara di luar negeri.<
Landasannya, sebagian besar pendapatan warga Korea Utara di luar negeri diperkirakan disalurkan untuk mendanai program nuklir negara itu.
Selain itu, sanksi baru diperkirakan akan mencakup penambahan nama-nama perusahaan dan individu yang masuk dalam daftar yang dicekal masuk ke negara-negara Uni Eropa dan juga yang aset-asetnya dibekukan.
Jalur diplomasi dan sanksi
Uni Eropa dilaporkan ingin menunjukkan diri bahwa organisasi itu memainkan peran penting bersama dengan Amerika Serikat dalam mengisolasi Korea Utara. Hak atas fotoRAIGO PAJULA/GETTY IMAGESImage captionFederica Mogherina mengatakan jalur diplomasi lebih dikedepankan pada tahap sekarang dalam menangani Korea Utara.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mogherina, mengatakan jalan solusi diplomatik lebih dikedepankan sekarang, khususnya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam tidak akan mengesahkan kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.
"Hari ini kita akan mengadopsi langkah-langkag baru yang tegas, sanksi-sanksi dengan sasaran jelas dan otonom, terhadap Korea Utara, sebagai tambahan atas Resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Mogherina menjelang pertemuan Senin pagi waktu Luksemburg.
"Dan saya akan bertemu dengan menteri luar negeri Korea Utara, Korea Selatan pekan depan untuk membicarakan langkah politik dan diplomatik, selain sanksi-sanksi."
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, mengatakan Presiden Trump ingin menyelesaikan konfrontasi dengan Korea Utara melalui jalur diplomasi.
Dikatakannya, kombinasi sanksi dan diplomasi telah mewujudkan persatuan internasional -yang sebelumnya tidak pernah ada- dalam menghadapi program nuklir Korea Utara.
Namun bulan lalu, Presiden Trump mengatakan kepada Tillerson agar tidak membuang-buang waktu melakukan perundingan dengan rezim pimpinan Kim Jong-un.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com