JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Pascaambruknya dinding dekorasi dan struktur penunjang seluncuran spiral di Wahana Air Atlantis Water Adventure Ancol, Jakarta, Minggu (25/9) kemarin, pihak pengelola tetap mengoperasikan wahana tersebut untuk umum. Namun, untuk seluncuran spiral, hingga kini masih ditutup untuk kepentingan penyelidikan dan renovasi.
Kabag Humas PT Taman Impian Jaya Ancol, Nicke Putri mengatakan, seluncur spiral segera direnovasi dan saat ini masih ditutup untuk umum. "Penyelidikan kami serahkan oleh pihak kepolisian. Karena mereka yang berwenang dan kami tetap mengikuti prosedur yang ditetapkan kepolisian," ujar Nicke di Jakarta, Senin (26/9).
Menurut dia, seperti dilansir situs Berita Jakarta, dalam proses pembangunan, apabila material vero cement tersedia dalam satu atau dua Minggu, pihaknya akan melakukan pembangunan yang dilalui dengan beberapa tahapan pengujian secara berkala sebelum kolam luncur spiral dioperasionalkan kembali.
"Saat ini wahana kolam luncur disterilkan dari pengunjung berdasarkan prosedur kepolisian, dan itu juga mempercepat proses pembangunan dan pembenahan. Sekarang kami sedang melakukan pembenahan-pembenahan elemen vero cement dan juga kita akan mendesain ulang elemen dekorasi tersebut," katanya.
Ditambahkan Nicke, ada beberapa lokasi yang ditutup dan dipasangi garis polisi. Namun, kepolisian memutuskan wahana seluncur itu tetap dapat dioperasikan kembali. "Saat ini, kami fokus di kolam spiral, dan kalau wahana lain masih dibuka," ucapnya.
Mengenai keempat pengunjung yang menjadi korban dan sempat dilarikan ke rumah sakit, lanjut Nicke, sejak Minggu (25/9) telah kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan, satu korban masih berada di rumah sakit, karena yang bersangkutan memang meminta istirahat lagi dan pihak Ancol memberikan kesempatan sampai korban benar-benar pulih.
Sebelumnya, wahana atlantis di Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), mengalami kerusakan. Atap pelindung papan seluncur ambruk dan menimpa pengunjung. Atas kejadian ini empat orang terluka dan dilarikan ke RS Setia Negara, Sunter, Jakarta Utara, Minggu (25/9).
Bagian atas relief yang terbuat dari semen ambruk akibat pelapukan. Saat kejadian, seorang anak dan tiga orang dewasa sedang bermain di papan seluncur. Menurut salah
seorang saksi mata Heri Tatok, dua korban yang saat itu sedang meluncur, sempat terjepit begitu atap ambruk. "Satu laki-laki, satu perempuan," ungkapnya.(bjc/biz)
|