DENPASAR (BeritaHUKUM.com) – Keluarga besar serta Banjar (desa adat) Peminge, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, langsung mempersiapkan upacara pemakaman untuk terhadap jenazah Made Purnabawa dan keluarganya. Saat ini, ketiga jenazah itu masih dititipkan di kamar jenazah RSUP Sanglah, Denpasar.

Rencananya, upacara pemakaman dilakukan pada Selasa (28/2) mendatang. Hal ini berdasarkan petunjuk hari baik yang diterima dari pedanda (pemuka agama) Hindu Bali. “Jenazah untuk sementara dititipkan dahulu, karena pihak keluarga belum sanggup menerima kenyataan ini. Kami khawatir kalau jenazah dibawa pulang banyak yang sedih lalu pingsan. Jadi, kami titipkan di RS Sanglah,” kata anggota keluarga Made Purnabawa, Jaya Astika kepada wartawan, Rabu (22/2).

Sebelumnya, jenazah Made Purnabawa dan istrinya, Ni Luh Ayu Sri Mahayoni beserta putrinya, Ni Wayan Risna Ayu Dewi ditemukan warga Banjar Sumbul, Desa Yeh Embang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana pada Senin (20/2) pagi lalu. Ketiga jenazah ini ditemukan dalam kondisi membusuk di dua lokasi berbeda.

Sebelum ketiga jenazah itu ditemukan, pihak keluarga melaporkan kehilangan satu keluarga itu kepada pihak kepolisian. Setelah jenazah mereka ditemukan, pihak keluarga besar Made dan Banjar Peminge mulai berdatangan ke rumah keluarga Made Purnabawa untuk membantu persiapan pemakaman terhadap keluarga korban pembantaian tersebut.

Lima Pelaku
Dalam kesempatan terpisah, Kapolda Bali Irjen Pol. Totoy H. Indra mengatakan, pihaknya telah memastikan pelaku pembunuhan terhadap keluarga Made Purnabawa berjumlah lima orang. Sedangkan dua pelaku sudah berhasil dibekuk di Jawa Timur, dan tiga lainnya hingga kini masih terus di buru aparat kepolisian Polda Bali dan Jawa Timur.

Dua pelaku yang sudah berhasil dibekuk adalah mantan sopir Made Purnabawa yang bernama Heru Ardianto dan seorang rekannya. “Tersangka HR (Heru-red) dan seorang temannya, sudah kami tangkap. HR kini masih kami ajak untuk mencari pelaku lainnya. Ada dua tim dari Polda Bali yang memburu para pelaku,”jelas dia.

Menurut dia, empat pelaku yang membantu Heru Ardianto membunuh keluarga Made Purnabawa di daerah Kampial, Kabupaten Badung, merupakan orang bayaran dengan latar belakang kriminal. Keempat pelaku yang membantu Heru menghabisi keluarga Purnabawa mendapat mobil kijang innova dan sebuah sepeda motor milik korban, sebagai kompensasi atau upah membantu pembunuhan.

Tim penyidik, lanjut Totoy, Heru Ardianto sebagai otak pembunuhan sadis ini. Bahkan, pembunuhan ini sudah lama direncanakan. Motif pembunuhan adalah dendam. Pasalnya, istri Heru, Ni Putu Anita yang masih kerabat korban dijadikan sebagai pembantu. “Dari hasil penyelidikan diketahui aksi pembunuhan ini dilakukan dengan terencana,” jelas Totoy.

Dalam kasus ini, Polda Bali juga telah mengamankan Putu Anita bersama putranya yang berumur 16 bulan. Keduanya kini diamankan di Mapolresta Denpasar Bali. Heru yang sudah ditangkap di rumahnya di Desa Juglangan Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, masih dibon petugas untuk mencari persembunyian pelaku lainnya.(beb/sut)