JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, bahwa konsumen Blackberry di Indonesia tidak akan mendapatkan kompensasi apapun selama pihak RIM tidak membangun server di Indonesia.
“Kita tidak punya kewenangan apa-apa, sebab dari awal mereka memang tidak mau membangun server di Indonesia,” ungkapnya saat dihubungi BeritaHUKUM.com, Rabu (3/7) malam.
Akibatnya, konsumen di negeri ini tidak memiliki daya tawar apapun. “Padahal pengguna BB di Indonesia banyak,” tambah Tulus.
Untuk itulah, Tulus menuntut agar pemerintah lebih tegas lagi. Dengan merevisi negosiasi dengan RIM .
Seperti diketahui, hampir delapan jam layanan dasar BB baik itu BlackBerry Messenger (BBM), browsing, dan social media untuk sebagain pengguna BB di Indonesia mengalami gangguan.
Atas dasar itulah, PR Manager BlackBerry Indonesia, Yolanda Nainggolan meminta maaf atas gangguan tersebut.
"Saat ini tim teknis kami sedang melakukan investigasi untuk mengetahui issue yang terjadi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," katanya.
Peristiwa gangguan pada layanan BBM ini bukan kali pertama terjadi di tahun 2013. Mei lalu, layanan BBM sempat terganggu hingga ke Asia Pasific.
Sementara itu, pada 2012, Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat layanan Blackberry mengalami gangguan sebanyak tiga kali di Indonesia.
Gangguan pertama tahun 2012 terjadi pada layanan e-mail Blackberry di akhir Maret 2012. Kemudian pada 15 Agustus, layanan e-mail BlackBerry kembali mengalami gangguan. Ketiga, giliran pesan instan BBM yang terganggu pada 2 Oktober 2012.(bhc/riz) |