Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Muhammadiyah
'Sedekah' Perusahaan Tumpulkan Intelek Kampus
Monday 28 Apr 2014 14:22:53
 

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas saat pidato Milad Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ke 33.(Foto:
 
YOGYAKARTA, Berita HUKUM - Sedekah dari para perusahaan atau korporasi besar dalam kemasan Corporate Social Responsibility (CRS) dalam bentuk bantuan pembangunan gedung-gedung dan fasilitas pendidikan lainnya bagi kampus-kampus di berbagai kota di Indonesia telah menumpulkan daya kritis intelektual kampus.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyatakan , para intelektual kampus diam seribu bahasa dalam menghadapi tindakan destruktif para mafia hutan dan tambang, yang sebagian besar didanai oleh pemodal asing.

“Universitas terisolir dari permasalahan ini, namun sebagian menerima “sedekah” korporasi (CSR) pengelola tambang dalam bentuk gedung mewah dan laboratorium. Efektinya, menumpulkan watak kampus yang kritis terhadap lingkungan,” kata dia dalam pidato Milad Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ke 33, Senin (21/4) lalu.

Busyro Muqoddas menyatakan salut kepada para aktivis gerakan sipil seperti lembaga swadaya masyarakat yang mengisi kekosongan sikap kritis terhadap mafia tambang dan hutan, yang “ditinggalkan” oleh para intelektual kampus.

Sebaliknya dia menyampaikan sikap prihatian terhadap perkembangan perilaku intelektual kampus yang ikut terseret dalam jaringan kaum hedonis, yang akhirnye menyeret para akademisi ikut terlibat korupsi. Dia mencatat sedikitnya delapan profesor dari berbagai perguruan tinggi terlibat korupsi.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut menyebut politisi atau partai politik dan aparat hukum menjadi bagian juga yang tidak peduli dengan mafia hutan dan tambang, sebaliknya partai politik berindak dan menjadi biang maneuver destruktif di berbagai daerah dalam mafia atau tepatnya percaloan perusahaan tambang.

Menurut dia, demokratisasi ekonomi nihil dengan keterlibatan partai di balik serangkaian mafia hutan dan tambang. Yang menonjol peran pemodal pusat di-back-up politisi Senayan untuk keola hutan, minerba, pembangunan infrastruktur dan sektor pertanian/pangan.

Menyinggung akar korupsi, dia menyebut di level keluarga sebagai akibat demoraliassi stukrur sosial kemasarakatan dan level parpil-birkrasi negara sebagai akibat demkralisas struktur, sistem dan proses politik.

Demoralisasi struktur sosial kemasyarakatan pada level keluarga, misalnya seorang suami membawa pulang tas berisi uang yang bukan dari hasil kerja halalnya, maka uang itu akan didiamkan saja oleh istrinya. Padahal si istri juga tahu kalau uang itu bukan uang halal, bahkan, istri itu juga ikut-ikutan menghitung dan menikmati uang hasil korupsi itu.(dzar/muhammadiyah/bhc/sya))



 
   Berita Terkait > Muhammadiyah
 
  Kalender Hijriah Global Tunggal: Lompatan Ijtihad Muhammadiyah
  Jusuf Kalla Sebut Pikiran Moderat Haedar Nashir Diperlukan Indonesia
  Tiga Hal yang Perlu Dipegang Penggerak Persyarikatan Setelah Muhammadiyah Berumur 111 Tahun
  106 Tahun Muhammadiyah Berdiri Tegak Tidak Berpolitik Praktis, Berpegang pada Khittah
  Siber Polri Tetapkan A.P Hasanuddin sebagai Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Muhammadiyah
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2