CINA, Berita HUKUM - Dua orang terkonfirmasi kembali terinfeksi virus flu burung H7N9 yang telah menewaskan 6 nyawa dari 4 provinsi di Cina. Kedua pasien laki-laki, berusia 66 dan 74 tahun, masing-masing, menunjukan gejala flu akhir bulan lalu dan didiagnosis dengan pneumonia selama dua hari terakhir.
Menurut Komisi kesehatan kota dan keluarga berencana dalam siaran pers, Sabtu (6/4), keluarga dekat yang berinteraksi dengan pasien belum menunjukkan gejala flu. Jumlah keluarga dekat itu sebanyak 11 orang. Maka pada hari ini, Cina telah mengkonfirmasi sebanyak 18 kasus virus H7N9, delapan dari Provinsi Shanghai, 6 dari Provinsi Jiangsu, 3 dari Provinsi Zhejiang dan satu dari Provinsi Ahui.
Provinsi Shanghai diketahui paling banyak melaporkan pasien terinfeksi dibandingkan provinsi lainnya. Dan sampai saat ini, 4 dari pasien di Shanghai telah meninggal dunia, sedangkan dua lagi di Provinsi Zhejiang.
Untuk membendung penyebaran virus, Shanghai, Zhejiang, dan Jiangsu telah menghentikan aktiviitas perdagangan unggas hidup.
Komisi kesehatan kota dan keluarga berencana juga mengatakan kembali pada hari ini, sudah dilakukan isolasi pada pasien terinfeksi dan belum ada tanda-tanda penularan dari manusia ke manusia.
Sementara itu, seperti dikutip dari tempo.co, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, pemerintah Indonesia telah siap siaga mencegah beredarnya virus flu burung jenis baru H7N9. Menurut dia, virus ini lebih mematikan dibanding jenis lama, yakni H5N1. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah,” kata Nafsiah ketika ditemui seusai membuka Hari Kesehatan Dunia, Minggu, 7 April 2013.
Menurut Nafsiah, kementeriannya sudah mengirimkan edaran kepada dinas kesehatan daerah untuk waspada jika ada unggas yang mati. Sampai sejauh ini, kata Nafsiah, belum ada indikasi mutasi virus ini ke manusia.(dbs/bhc/rby) |