MAKASAR, Berita HUKUM - Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad, tampil membacakan puisi pada acara Festival Anti Korupsi di Benteng Roterdam, malam tadi. Itu dilakukannya di hadapan ribuan orang.
Padahal awalnya, Abraham diagendakan tampil sebagai pembicara dalam diskusi antikorupsi di acara tersebut. Saat mendapat giliran tampil, Abraham lehih memilih mengisi festival tersebut sesuatu yang jarang dilakukannya: membaca puisi!
"Jika saya memberikan testimoni tentang korupsi itu sudah biasa. Tapi jika saya membaca puisi itu adalah hal luar biasa bagi kalian semua," kata Abraham sesaat setelah berada di atas panggung.
Darah Daging Korupsi adalah judul puisi yang dibacakan Abraham. Durasinya pun hanya kira-kira lima menit. "Jika benar korupsi telah mendarah daging, apakah mungkin darah dipisahkan dengan daging? Sekian buat semua anak muda," kata Abraham menutup puisinya pada, Sabtu (28/3) lalu. Ia memilih tak berbicara terkait kasus yang membelitnya.
Bukan hanya Abraham yang tampil. Cendekiawan muslim UIN, Prof Qasim Matar juga turut membacakan sebuah puisi yang berbobot. Dalam puisinya, Qasim lebih menyinggung soal kriminalisasi terhadap KPK. Termasuk mandeknya beberapa kasus besar sejak upaya pelemahan KPK terus bermunculan.
"Tidak ada kisah Presiden menjatuhkan rakyat. Yang ada rakyat yang menjatuhkan presidennya. Jaringan sudah rusak anak muda," lantang Qasim dalam puisinya.
Koordinator FIK-ORNOP Sulsel, Asran Jaya mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu aksi damai untuk mendukung KPK. Panitia kata dia, sengaja mengemas kegiatan ini dengan balutan seni dan musik.
"Kita memang sengaja. Ini adalah aksi damai," ungkapnya disela-sela kegiatan.
Musisi asai Denpasar, Bali, Robi Navicula juga tak ketinggalan ambil bagian dalam acara ini. Dalam lagu-lagu yang dibawakan juga berisi kritikan dan dukungan kepada KPK.(zaq/zuk/kpk/fajar/bh/sya) |