Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Aisyiyah
Aisyiyah: 'Tepuk Anak Sholeh' Menjaga Aqidah Sejak Dini, Tak Perlu Dilarang
2017-08-01 09:16:51
 

 
BANYUMAS, Berita HUKUM - Munculnya tuntutan untuk menghentikan Tepuk Anak Sholeh atau mengubah syairnya mendapat tanggapan serius dari Aisyiyah. Pasalnya, lagu yang dinyanyikan anak-anak muslim itu telah ada sejak puluhan tahun lalu, mengapa sekarang dipersoalkan dengan tuduhan intoleran?

Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Banyumas Zakiyah mempertanyakan alasan tepuk Anak Sholeh dipersoalkan. Bahkan, ada tuntutan agar kegiatan menyanyikan lagu 'Anak Sholeh' sembari bertepuk tangan itu harus dihentikan, kecuali syairnya diubah.

Zakiyah mengatakan lagu tersebut sudah sangat lama ada dan kerap dinyanyikan anak-anak PAUD dan TK di lingkungan Aisyiyah. Selama itu pula, tidak persoalan dengan pertumbuhan akidah anak-anak. "Sejak saya masih TK, juga sudah ada lagu itu. Selama ini, juga tidak ada masalah. Kenapa kok baru dipersoalkan sekarang?" kata dia, Senin (31/7).

Menurut Zakiyah, jika diteliti secara cermah maka syair lagu Anak Sholeh tersebut juga tidak bertentangan dengan akidah Islam. Termasuk syair 'Islam Yes, Kafir No'.

Dengan lagu tersebut, kalangan pendidik justru berupaya menanamkan aqidah Islam pada anak-anak usia dini agar tidak kafir saat dewasa. "Dengan pemahaman seperti ini, saya justru jadi bertanya sebenarnya salahnya di mana?" kata Zakiyah.

Dia menegaskan, dengan menyanyikan lagi tersebut bukan berarti anak-anak kemudian diajarkan untuk bersikap tidak toleran. "Tidak tolerannya yang bagaimana? Saya, yang saat masih anak-anak sering menyanyikan lagu itu, saya kira tidak kurang tolerannya. Jadi kenapa dipersoalkan?" kata dia.

Zakiyah justru khawatir saat ini ada sedang berlangsung upaya-upaya untuk membenturkan sesama umat Islam. "Marilah kita berpikir jernih. Dalam situasi seperti sekarang, janganlah sesama umat Islam sampai terpancing untuk dibentur-benturkan," kata dia.

Lagu Anak Sholeh yang kerap dinyanyikan anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Islam sambil bertepuk tangan dipersoalkan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyumas. Ketua Himpaudi Khasanatul Mufidah dalam rakor pokja program pendidikan keluarga di Gedung Ki Hajar Dewantara Kompleks Dinas Pendidikan Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/7), meminta agar kegiatan menyanyikan lagu tersebut dihentikan, atau syairnya diubah.

Mufidah menilai, tepuk Anak Sholeh yang diakhiri 'Islam Yes, Kafir No', akan mendidik anak-anak menjadi bersikap tidak toleran. "Lagu dengan akhiran seperti itu melatih anak intoleran dan merusak kebersamaan. Dikhawatirkan nantinya berlanjut ke jenjang pendidikan berikutnya," kata dia.(sp/ro/sangpencerah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Aisyiyah
 
  FATMAWATI, Tokoh Aisyiyah dan Pahlawan Nasional
  Universitas Aisyiyah Yogyakarta Bangun Masjid Walidah Dahlan Setinggi 7 Lantai!
  Anies Baswedan: 93 Tahun Nasyiatul Aisyiyah Telah Memberikan Kemajuan Bagi Kehidupan Perempuan Indonesia
  Aisyiyah Teguhkan Layanan POSBAKUM Bagi Perempuan dan Anak
  Tidak Hanya Kuantitas, Aisyiyah Dapat Besar karena Didukung dengan Aktualisasi Gerakan Amaliah
 
ads1

  Berita Utama
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

 

ads2

  Berita Terkini
 
3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2