SAMARINDA, Berita HUKUM - Delapan orang anggota DPR dan DPD RI asal Kalimantan Timur (Kaltim) dengan suara bulat dan menyepakati serta mendukung sepenuhnya gerahkan rakyat Kaltim dalam menyuarakan terbentuknya daerah otonomi khusus (Otsus), hal tersebut diungkapkan Hadi Mulyadi, ketika menjadi salah satu narasumber dalam program Aspirasi Merah Putih (AMP) melalui siaran Pro 3 RRI Pusat, Sabtu (24/1) dini hari.
Menurut anggota DPRD asal Kaltim dari Partai PKS, Hadi Mulyadi bahwa dirinya dan anggota DPRD dan DPD RI asal Kaltim sudah melakukan pertemuan dan semua sepakat untuk mendukung sepenuhnya perjuangan masyarakat Kaltim agar terbentuknya daerah otonomi khusus (Otsus), yang tentunya harus dilakukan dengan secara totalitas dengan melibatkan seluruh unsur elemen masyarakat Kaltim.
“Dari DPR dan DPD sudah melakukan pertemuan dan semua sepakat mendukung. Termasuk sudah saya sampaikan ke Ketua Fraksi (Fraksi PKS,Red) dan dipastikan juga bakal mendukung perjuangan kita,” ucap Hadi Mulyadi. Hadi Mulyadi juga mengatakan bahwa, sekalipun dari sisi jumlah perwakilan Kaltim dipusat hanya delapan orang, namun ia mengaku yakin dengan komitmen kuat mampu meyakinkan 560 anggota DPR RI yang bercokol di Senayan.
Sedangkan terkait gerakan yang sudah dilakukan, Hadi mengaku belum bergerak karena masih menunggu naskah akademik yang disusun tim independen dan merupakan gambaran dasar perjuangan masyarakat Kaltim.
“Yang jelas apa yang disuarakan masyarakat Kaltim memang secara hitungan yang diformulasikan pusat tidak berkeadilan. Apalagi tahun 2015 Kaltim tidak kebagian DAU (dana alokasi umum) dan dan DAK (dana alokasi khusus). Ini melecehkan wibawa Kaltim. Makanya kita ingin tau perhitungannya seperti apa, kenapa bisa tidak dapat,” tegas Hadi Mulyadi menambahkan.
Dekan Fakultas Hukum Unmul Samarinda, Ipan Zairani Lisi mengatakan, naskah akademik yang disusun para tim intinya ingin menggambarkan apa yang diinginkan masyarakat dan merupakan aspirasi masyarakat Kaltim.
Tidak hanya melihat kemampuan daerah, Ipan juga mengatakan bahwa kerusakan yang ditimbulkan akibat pengelolaan SDA yang dilakukan secara besar-besaran juga disampaikan, palagi Kaltim adalah paruparu dunia, kalau semua hutan dibabat dan lahan digali paruparu dunia tidak akan ada lagi, pungkas Ipan.(bhc/gaj) |