Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
DPR RI
Anggota Dewan Akui Masih Banyak Calo Berkeliaran
Sunday 26 Feb 2012 20:10:34
 

Ilustrasi kafe yang ada di gedung DPR yang dijadikan tempat nongkrognya calo anggaran (Foto: Notenggakpenting.com)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) � Banyaknya calo anggaran yang berkeliaran di DPR, terjadi sudah sejak lama. Bahkan, fenomena ini hampir dikatakan hal yang lumrah. Atas kondisi ini, pihak Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR wajib membatasi akses ke dalam areal gedung wakil rakyat tersebut.

�Selain wartawan dan anggota DPR, pembatasan akses masuk bagi pihak yang tidak berkepentingan wajib pula dibatasi aksesnya. Memang akses perlu diperketat, karena mafia masih banyak berkeliaran," kata anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPR Saifullah Tamliha, di Sekretariat PB PMII, Jakarta, Minggu (26/2).

Hingga saat ini, lanjut dia, masih banyak orang tanpa identitas yang diyakininya sebagai calo atau mafia berkeliaran bertemu anggota DPR. Tempat-tempat yang biasa mereka pakai berkumpul adalah kafe Bengawan Solo. "Jika saya lewat sana, kadang saya harus sembunyi-sembunyi untuk menghindari mereka. Terus terang saja, saya takut terseret-seret juga,� tandasnya.

Menurutnya, pembatasan akses tersebut akan mempermudah penegak hukum dalam memantau transaksi-transaksi dugaan korupsi di DPR. Pasalnya, transaksi di areal gedung parlemen lebih sulit ditelisik. Dirinya juga heran, karena pernah melihat seorang pejabat tinggi perusahaan tambang terbesar di Indonesia, berada di kafe areal komplek gedung DPR RI itu.

"Itu salah satu pria gundul yang merupakan petinggi PT Freeport (Indonesia). Saya lihat dia ada di cafeteria. Saya sempat kaget. Kalau masalah Freeport, pasti tak jauh bersangkutan dengan masalah perizinan hutan dan tambang," kata dia.

Makin Busuk
Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari mendesak Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yunus untuk segera membuka 2.000 transaksi mencurigakan yang melibatkan anggota DPR. Selanjutnya, aparat penegak hukum harus segera mengusut dan mengungkap tuntas ribuan transaksi mencurigakan itu.

�Jika tidak diungkap, citra parlemen yang sudah buruk di mata masyarakat akan membusuk.
eMasalah itu sangat riskan kalau tidak ditindaklanjuti. Harus dikawal PPATK dengan temuannya, jangan cuma main-main dan asal sebut saja," kata dia, dalam acara diskusi itu.

Pengungkapan rekening mencurigakan ini mutlak dilakukan, agar kewibawaan DPR tidak semakin terpuruk. "Ini mutlak harus ditindaklanjuti. Kalau tidak, citra DPR makin busuk dan tidak bisa melakukan kerja. Orang-orang di DPR menjadi tidak punya wibawa dan rakyat takkan lagi percaya kepada legislatif," ujar politikus Golkar tersebut.

Sebagai pengumpan bola untuk memberantas korupsi, PPATK dianggap Hajriyanto kurang cerdas dalam mengumumkan 2.000 transaksi tersebut.Seharusnya lembaga itu memberikan laporan tersebut ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti, tanpa harus memberikan pengumuman yang belum jelas kebenarannya. �PPATK jangan hanya mencari sensasi saja,� imbuh politikus Golkar ini.(mic/rob)



 
   Berita Terkait > DPR RI
 
  Polisi Tetapkan Pengguna dan Pembuat Plat DPR RI Palsu Jadi Tersangka
  Putusan MKMK Bisa Jadi Amunisi Politik Bagi DPR RI Memakzulkan Presiden Jokowi
  Seluruh Fraksi DPR, DPD dan Pemerintah Setuju RUU 5 Provinsi Dibawa ke Rapat Paripurna
  Ini Kisah 'Falun Gong' yang Hadir dalam Rapat Paripurna DPR-RI
  Henry Indraguna Dipercaya Jadi Anggota Dewan Pakar Golkar dan Tenaga Ahli DPR RI
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2