JAKARTA, Berita HUKUM - Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Unilever Indonesia bersama dengan Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH dari fakultas kesehatan masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), menilai tengah asupan Omega 3 ALA anak-anak di Indonesia hanya mencapai 39% dari angka rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO). Blue Band, sebagai brand margarin nomor satu, terus berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak melalui inovasi dan edukasi berkelanjutan.
Johan Mantik, Brand Manager Blue Band berujar, “Sebagai perwujudan komitmen kami, pada Februari 2015 lalu, Blue Band menghadirkan produk Blue Band Serbaguna Baru yang mengandung Omega 3 dan 6 untuk membantu memenuhi asupan lemak esensial bagi anak Indonesia. Kini Blue Band Serbaguna baru mengandung asam lemak esensial Omega 3 dan 6, vitamin A, B1, B2, B3, D, dan E, serta tetap bebas lemak trans, dan dapat disimpan pada suhu ruang”.
Unilever Indonesia dengan Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melakukan penelitian mengenai asupan asam lemak esensial Omega 3 dan 6 pada anak Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membahas mengenai asupan Omega 3 dan 6 pada anak sekolah. Penelitian ini merupakan analisa terhadap Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010 dengan sampel lebih dari 43.000 anak dan makanan yang diambil dari 13 propinsi di Indonesia.
Dari riset tersebut, diketahui bahwa nilai tengah asupan lemak tak jenuh ganda (PUFA) pada anak Indonesia adalah sebesar 4,05% energi. Angka ini hanya mencapai 68% dari rekomendasi WHO. Di dalam PUFA terdapat dua lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat baik untuk tubuh; Omega 3 dan Omega 6.
Nilai tengah asupan Omega 3 ALA pada anak Indonesia adalah sebesar 0,2% energi. Angka ini hanya mencapai 39% dari rekomendasi WHO. Sementara itu, nilai tengah asupan Omega 6 LA pada anak Indonsia adalah sebesar 3,36% energi. Angka ini sudah mencapai rekomendasi WHO. Namun, meskipun demikian, konsumsi Omega 6 LA masih belum merata di seluruh Indonesia.
“Dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak Indonesia masih perlu mendapatkan tambahan asupan lemak tak jenuh ganda, khususnya Omega 3 ALA setiap harinya. Sebagai rekomendasi dari penelitian ini, masyarakat Indonesia memerlukan sebuah prakarsa kesehatan masyarakat yang memperhatikan kuantitas dan kualitas lemak agar sesuai dengan anjuran,” ujar Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH.
Lebih lanjut, Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH. menjelaskan bahwa masyarakat perlu mengenal lebih banyak sumber makanan yang mengandung Omega 3 ALA dan Omega 6 LA dan mendapatkan edukasi untuk mengonsumsi kedua jenis lemak esensial tersebut. Secara umum, makanan dengan kandungan Omega 3 dan Omega 6 yang cukup tinggi seperti ikan salmon, minyak kanola, dan alpukat, kerap kali tidak dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat atau jarang dikonsumsi oleh masyarakat.
Menanggapi hasil riset tersebut, Ans Eilander, PhD, Science Leader Micronutrients & Health, Unilever Research and Development, Netherlands menjelaskan, “Blue Band Serbaguna baru yang kini mengandung Omega 3 & Omega 6 merupakan contoh perwujudan Unilever Sustainable Living Plan (USLP). Ini merupakan strategi Unilever secara global untuk meningkatkan bisnis dua kali lipat dan di saat yang bersamaan mengurangi dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan meningkatkan manfaat yang diciptakan bagi masyarakat.”
Untuk mensosialisasikan data terkini tentang tingkat konsumsi lemak esensial tersebut sekaligus melengkapi peluncuran Blue Band baru dengan Omega 3 dan 6 pada Februari lalu, Unilever Indonesia bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dan mengadakan simposium yang diikuti lebih dari 200 praktisi kesehatan, yang terdiri dari dokter gizi klinik, dokter umum, ahli gizi dan juga mahasiswa gizi dan mahasiswa kedokteran.
Simposium tersebut menghadirkan lima pembicara, yaitu: Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH – ahli gizi kesehatan masyarakat dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Dr. Abdullah Firmansah Wargahadibrata, M.Kes, SpGK - Kepala Departemen Ilmu Gizi Medik FK Unpad Ans Eilander, PhD – Science Leader Micronutrients & Health, Unilever Research and Development, Netherlands Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi – Dokter Spesialis Anak sub-spesialisasi tumbuh kembang Dr. dr. Juli Budiningsih, SpF – Dokter Spesialis Forensik.
Menutup perbincangan hari ini, Johan Mantik berujar, “Unilever Indonesia, melalui brand margarin pilihan nomor satu masyarakat Indonesia, Blue Band, berharap dapat terus memperbaiki nutrisi anak Indonesia agar dapat membantu memenuhi anjuran yang disarankan melalui produk Blue Band Serbaguna kami”, tutup Johan.(rls/bh/yun) |