Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Transportasi
Atasi Macet, DKI Gunakan Sistem Lalin Modern
Wednesday 24 Aug 2011 01:15:45
 

Kemacetan yang makin parah di Jakarta (Foto: BeritaHUKUM.com/IRW)
 
JAKARTA-Penanganan kemacetan lalu lintas (lalin) di Jakarta yang semakin kompleks, tidak cukup hanya mengandalkan peran petugas di lapangan. Untuk merespons kebutuhan tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta menggunakan teknologi canggih dengan meluncurkan Intelligent Transport System (ITS).

Nantinya, ITS ini tidak hanya sebagai pusat monitoring, namun memiliki kemampuan untuk melakukan langkah antisipatif dan reaktif terhadap kondisi lalu lintas di lapangan. "Saat ini memang sudah tidak zamannya lagi menangani masalah lalu lintas di kota besar dengan cara konvensional, termasuk Jakarta. Dengan diluncurkannya ITS merupakan sebuah komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan perbaikan sistem transportasi dan mengurai kemacetan di Jäkarta," kata Gubernur DKI Fauzi Bowo, usai peluncuran ITS di gedung Dinas Teknis Pemprov DKI, Selasa (23/8).

Dikatakannya, sistem ITS ini dimaksudkan untuk menangani traffic management di jalan-jalan ibu kota dengan peralatan yang lebih modern. Fauzi Bowo menambahkan dengan ITS akan berdampak pada bertambahnya kecepatan kendaraan di Jakarta karena kemacetan berkurang.

Namun, seperti dikutip beritajakarta.com, Foke meminta, pengelolaan traffic management dengan peralatan yang lebih modern ini juga perlu didukung sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga pelayanan bagi warga dapat berjalan dengan baik 24 jam. "Pelayanan itu pula yang akan mengurai dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Sehingga, kenyamanan warga dalam berlalu lintas dapat ditingkatkan," ujarnya.

Sementara Kadis Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristiono, mengatakan, pada tahap awal ini sistem transportasi ITS yang diluncurkan terdiri dari tiga sub sistem, yaitu Bus Tracking System (BTS), yang dapat melacak keberadaan bus Transjakarta dan mengatur operasionalnya.

Kedua adalah Area Traffic Control System (ATCS), yang berfungsi mengatur lampu lalu lintas, terutama di saat terjadi kemacetan dan yang terakhir adalah Traffic Information System (TIS), yang merupakan informasi elektronik berupa pesan gambar, simbol dan tulisan yang dinamis bagi pengguna jalan.

Saat ini, sambungnya, baru 90 armada bus Transjakarta yang berada di koridor I yang dilengkapi BTS, dan baru 12 persimpangan yang terhubung dengan ATCS. Sementara, di DKI Jakarta terdapat 250 persimpangan. Rencananya, pada Desember nanti ditargetkan BTS akan ditambah ke sejumlah koridor lain dan ATCS akan terdapat di 25 persimpangan. Di mana setiap 1 persimpangan akan terdapat antara 4-5 kamera CCTV.

"Pada Desember nanti juga akan dibangun dua variable message sign sebagai papan informasi kondisi lalu lintas di dua tempat, yaitu di Jl Gatot Subroto (Tegal Parang) dan Jl Hayam Wuruk (Harmoni)," ucap Pristono.

Dijelaskan Pristono, program ITS tersebut akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 30 miliar. Namun untuk tahap awal ini, anggaran yang terserap sudah sebesar Rp 6 miliar. Nantinya, tambah Pristono, program ITS tersebut akan diintegrasikan dengan sistem Electronic Road Pricing (ERP).

Dengan begitu, kinerja lalu lintas pada jalan yang diterapkan ERP dapat diukur dan dimonitor secara langsung. Sehingga, penerapan ERP dapat dipertanggungjawabkan melalui kinerja lalu lintas secara online dan real time.

Sementara itu, ruang kontrol ITS yang berada di lantai 16 gedung Dinas Teknis Abdul Muis juga dilengkapi dengan 4 layar monitor berukuran besar dengan 12 meja kerja yang akan digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas di ibu kota.(bjc/irw)



 
   Berita Terkait > Transportasi
 
  Kemenhub Harus Kaji Kembali Pembatasan Penjualan Tiket di Pelabuhan Bakauheni
  Kemenhub Didesak Atasi Mahalnya Harga Tiket Moda Transportasi Darat, Laut, dan Udara
  Pemerintah Diingatkan Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab Terkait Impor KRL
  Kaji Ulang Wacana Jalan Berbayar di DKI Jakarta
  Legislator Minta Wacana Jalan Berbayar di DKI Jakarta Ditinjau Ulang
 
ads1

  Berita Utama
Menko Polkam Budi Gunawan Sebut Indonesia Darurat Narkoba Karena Ini..!

Permohonan Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Jampidsus Lanjutkan Penyidikan

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba di Bali, Barang Bukti Mencapai Rp 1,5 Triliun

Komisi XIII DPR Bakal Bentuk Panja Pemasyarakatan Usai 7 Tahanan Negara Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Salemba

 

ads2

  Berita Terkini
 
Psikiater Mintarsih Terus Perjuangkan Hak Sahamnya di Blue Bird Hingga ke DPR

Menko Polkam Budi Gunawan Sebut Indonesia Darurat Narkoba Karena Ini..!

Ratna Juwita Tolak Keras Rencana Pengemudi Ojol Tidak Dapat Subsidi BBM

Hasto Tegaskan Jokowi dan Keluarga Tidak Lagi Bagian dari PDIP

PT Damai Putra Group Tolak Eksekusi PN Bekasi, Langkah Tegas Melawan Ketidakadilan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2