JAKARTA, Berita HUKUM - The 1st World Education Forum Annual Meeting 2013, dengan mengangkat tema 'Commited To Improving The Education of The World' berlangsung di Grand Sahid Jaya Hotel, jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/2).
Kegiatan pendidikan yang dihadiri ratusan remaja dari beberapa SMA di Jakarta ini, juga mengulas bahaya narkoba bagi masa depan. Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Koordinasi Gerakan Mencegah daripada Mengobati (GMDM), menghimbau kepada seluruh remaja Indonesia untuk tidak mendekat dan menjadi pengguna narkoba yang jelas-jelas dampaknya sangat merusak.
"Kami mengajak semua komponen bangsa untuk bersama-sama memberantas narkoba. Pengguna remaja maupun mahasiswa cukup besar, ini jelas sangat mengkhawatirkan," kata Drs Gun Gun Siswadi M.Si selaku Direktur Diseminasi Informasi BNN.
Menurut Gun Gun, selain akan merusak masa depan para remaja, pengguna narkoba paling berbahaya jika sudah kecanduan hingga efeknya membawa pada kematian yang sia-sia.
"Narkoba sifatnya adiktif ini bahaya, ketergantungan yang tak mudah dihilangkan hari ini satu besok dua, besoknya lagi tiga," ujar Gun Gun, siang tadi dan berharap para remaja Indonesia jangan sampai lagi ada yang terjerumus ke lembah hitam narkoba.
"Dan yang sudah terlanjur tercebur ke dunia narkoba jangan ditinggalkan, kasihan mereka, harus direhabilitasi," tegas Gun Gun.
Dalam pemaparannya di hadapan ratusan remaja yang mengikuti kegiatan tersebut, Gun Gun mengungkapkan bahwa BNN harus didukung semua pihak.
"BNN tidak bisa bekerja sendiri, harus bersama-bersama, termasuk dengan adek-adek sekalian. Indonesia sudah bukan lagi negara transit dalam hal narkoba, tapi sudah menjadi produsen. Di DKI saja 7% peredaran narkoba," papar Gun Gun.
Dalam acara tersebut, terlihat antusias para remaja cukup besar, banya para siswa SMA tersebut yang menyampaikan uneg-unegnya maupun harapan, diantaranya Alif Jabaaral Thoriiq dari SMA Negeri 6 Jakarta yang ingin acara yang digelar tersebut mampu membawa efek positif bagi para remaja.
"Saya mengharapkan perubahan yang baik dan berarti dalam acara ini, sedih dengan keadaan bahwa Indonesia sudah menjadi negara produsen Narkoba," ucap Alif.
Sedangkan Michael dari SMA 30, menyampaikan rasa prihatin dengan hukuman maupun masa tahanan bagi bandar narkoba yang sedikit.
Sebagaimana informasi yang dihimpun Pewarta BeritaHUKUM.com, kegiatan ini juga didukung penuh oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia, "Ini semua demi pendidikan, tantangan kedepan bisa lebih besar. Acara ini pendidikan ini tidak boleh berhenti sampai di sini," harap Dody Rahmadi Amar, Ketua KNPI DKI Jakarta.
Selain itu kegiatan pendidikan ini melibatkan Central Education Services, CES Perwakilan resmi institusi pendidikan manca negara. Terlihat stand Universitas Persada Indonesia, Kwik Kian Gie, School of Business, Berkeley University of California, ASLI English as Second Language International.
Stand Le Cordon Bleu Paris, Edmonds Community College, Lane International Programs, Williams Business College, St Paul's International College Moss Vale, NSW, Australia, The University of New South Wales Sydney Australia, Vatel International Business School Singapura, Kaplan Highher Edication Academy Singapura, JCU Singapura, SSTC School for Further Edication.(bhc/mdb) |