JAKARTA, Berita HUKUM - Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), ternyata Indeks Kebahagiaan Manusia Indonesia pada tahun 2014 meningkat 3,17 persen, dari 65,11 point pada tahun 2013 menjadi 68,28 poin pada 2014.
"Dan ternyata perempuan lebih bahagia dari para pria. Perempuan capai 68,61 point, sementara laki-laki 67,94 point," kata Kepala BPS, Dr. Suryamin, M. Sc saat memaparkan Indeks Kebahagiaan Indonesia Tahun 2014 di Kantor Pusat BPS, Jakarta pada, Kamis (5/2).
Suryamin menuturkan, Indeks Kebahagiaan diukur juga menggunakan indikator subjektif, terhadap 70 ribu responden, untuk level Provinsi.
Adapun 10 indikator mengukur kebahagian yaitu kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah trangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, serta kondisi keamanan.
"Setiap aspek kehidupan memiliki besaran kontribusi yang beda-beda terhadp indeks kebahagiaan, hal ini terjadi karena perbedaan penilaian mengenai derajat pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan," jelas Suryamin.
Menurut Suryamin, kebahagiaan masyarakat akan meningkat jika angkanya semakin mendekati angka 100. Dalam mengukur kebahagiaan 2014, BPS melibatkan 76.031 responden.
"Subyeknya menyenangkan atau tidak secara internasional sudah dimulai. Indeks diukur dengan pendekatan kepuasan," ungkapnya.
Suryamin juga memaparkan, di semua klasifikasi terjadi peningkatan point.
"Semua meningkat cukup tinggi, kecuali dari klasifikasi pendapatan rumah tangga, keharmonisan rumah tangga dan pendidikan," ujarnya.
Berikut indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekobomi Tahun 2014.
Berdasar klasifikasi wilayah, Perkotaan mencapai 69,62 point, sedangkan Pedesaan 66,96 point.
Berdasar status perkawinan, Belum menikah capai 68,77, Menikah 68,74, Cerai Hidup 65,04, dan Cerai Mati 65,80.
Berdasar Kedudukan dalam Rumah Tangga; Kepala Rumah Tangga 67,57 sedangkan Pasangannya 69,45 point.
Berdasar banyaknya anggota rumah tangga: 1 orang 65,59, Dua orang 67,52. Anak satu (3 orang) 68,44. Anak dua (4 orang) 68,97.
"Namun jumlah anak 3 dan seterusnya ternyata Indeks Kebahagiaan terus menurun. Nampaknya itu sejalan dengan program KB", imbuhnya.
Adapun berdasar pendidikan tinggi yang ditamatkan: Tidak/Belum pernah sekolah capai 62,96. Tidak tamat SD 65,30. SMP 68,48. SMA 71,08. Diploma III capai 73,86. Sarjana 76,47. Dan S2 atau S3 capai 79,47.
"Ini memperlihatkan semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin bahagia dia", ucap Suryamin.
Adapun berdasar daerah, lanjut Suryamin, Kepulauan Riau menempati posisi tertinggi dengan 72 poin, disusul Maluku dengan 72 poin, dan Kalimantan Timur dengan 71 poin. "Sementara terendah di Provinsi Papua dengan 60,97 point," pungkasnya.(bhc/yun) |