Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Pemindahan Ibu Kota
Banjir! Wacana Pemindahan Ibu Kota Terus Bergulir
Friday 18 Jan 2013 16:58:05
 

Gedung DPR RI.(Foto: BeritaHUKUM.com/din)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Bencana lama yang bernama banjir terus menghampiri Ibu Kota Indonesia, Jakarta. Meski bencana ini sudah diprediksi datang setiap tahunnya, tapi pemerintah kota DKI maupun pusat tidak berdaya mengatasi masalah lawas ini. Seiring terjadinya banjir, wacana pemindahan ibu kota pun mengalir. Bahkan sebagian anggota DPR RI pun kini mendukung pemindahan ibu kota, karena sudah pesimis pada kerja pemerintah untuk mengatasi segala permasalahan ibu kota.

Wacana lama yang kembali muncul setiap musim hujan adalah pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia. Wacana itu kini kembali muncul ketika banjir menggenangi DKI Jakarta. Hanya saja wacana itu menghilang jika musim hujan sudah berlalu. Gede Pasek Suardika, Ketua Komisi III DPR RI mendukung pemindahan pusat kota. Menurutnya, sudah saatnya wacana pemindahan kota direalisasikan karena pemerintah sudah tidak mampu berbuat apa-apa.

Bahkan Pasek pun sudah punya ide untuk merealisasikan wacana lawas tersebut. Kata Pasek, pusat ekonomi dan pusat kota harus dipisah. Sebab selama dua hal itu berada ditempat yang sama, maka permasalahan seperti banjir, macet, dan lain-lain akan tetap terjadi, kendatipun ibu kota sudah dipindahkan. "Pusat ekonomi dan pusat kota harus berpisah. Ibu kota dan pusat ekonomi harus dipisah," katanya saat dihubungi lewat telepon.

Jika hanya memindahkan ibu kota, tapi pusat ekonomi ikut pindah ke ibu kota yang baru itu. Maka hal itu hanya akan menyelesaikan masalah dalam jangka waktu pendek. Sebab masyarakat, pengusaha, dan pemerintah akan bercampur aduk. Maka lama kelamaan akan menjadi padat. "Semakin banyak penghuninya, maka permasalah semakin banyak pula," tambahnya.

Ia mencontohkan negara tetangga yakni Malaysia. Dimana di Negeri Jiran itu ibu kota dan pusat ekonomi sudah dipisah. Kalau Indonesia mau seperti itu, ibu kota tidak perlu dipindah jauh-jauh, tambah Pasek, tapi cukup dipindah ke daerah Jawa Barat saja. "Pusat ekonomi tetap di Jakarta, ibu kota pindah ke Jawa Barat," katanya.

Sebenarnya gampang untuk memindahkan ibu kota, yang utama adalah keberanian pemerintah dan DPR RI. "Perlu keberanian, gedung pemerintah disewakan pada pengusaha, biar mereka yang membangun kantor pemerintah di pusat kota yang baru," terang politisi dari Partai Demokrat itu.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo juga mengutarakan hal yang sama. Wakil Ketua DPR RI Komisi II itu menjelaskan bahwa ada dua kajian untuk mengambil keputusan pemindahan ibu kota. Pertama, katanya, adalah mengkaji cara menyelesaikan tumpahan air. Yang kedua adalah harus memindahkan Ibu Kota Negara.

Saat ini pemerintah sudah tidak bisa mengatasi kajian yang pertama itu. Itu dapat dilihat banjir setiap tahun pasti terjadi, urbanisasi tidak bisa dikendalikan, dan kemacetan justru semakin parah. "Kalau kajian pertama sudah tidak bisa diatasi, gunakan kajian kedua (pemindahan ibu kota)," katanya.(bhc/din)



 
   Berita Terkait > Pemindahan Ibu Kota
 
  Kepala Otorita IKN Mendadak Mundur Jelang Upacara 17 Agustus
  Legislator Minta Kejelasan Transparansi Skema Pembebasan Lahan IKN
  Legislator Ingatkan Pemerintah Tak Paksakan Percepatan Pembangunan IKN
  Aktivis JAKI Puji Langkah Kapolri Konsolidasikan Dukungan untuk Kawal dan Sukseskan IKN
  Poros Nasional Kedaulatan Negara Tambah 12 Pemohon Uji UU IKN
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2