BANDUNG, Berita HUKUM - Kabupaten Bandung kembali terendam akibat hujan deras yang terjadi sejak Rabu lalu. Banjir merendam akses jalan antara Baleendah-Dayeuhkolot sehingga membuat arus kendaraan terhenti total.
Pantauan di lokasi banjir, kemacetan terjadi pada kendaraan yang hendak menuju Kabupaten Bandung lintas Banjaran, sejak simpang Baleendah-dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jabar, hingga jalan terusan Buah Batu, disekitar jalan layang tol Buah Batu.
Sementara kendaraan yang hendak menuju Kabupaten Bandung lintas Dayeuhkolot juga sama saja. Jalan utama menuju ke wilayah Kabupaten Bandung terendam setinggi pinggang orang dewasa.
Kendaraan angkutan umum terpaksa menghentikan operasinya, sehingga warga hanya mengandalkan delman untuk melintasi kawasan banjir tersebut. Sejumlah sekolah di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot pun ikut terendam sehingga siswa yang berangkat sekolah dipulangkan. Aminah, warga yang berjualan di Pasar Dayeuhkolot mengatakan banjir mulai merendam jalan sejak hari Rabu malam karena hujan turun sangat deras.
"Sekarang sudah mulai surut, tetapi pembeli sangat berkurang, sebab akses jalan masih tertutup banjir," ujarnya, Kamis (13/6).
Keramaian pembeli di Pasar Dayeuh Kolot memang sangat bergangtung pada kondisi cuaca. Pasar ini berlokasi hanya sekitar 200 meter dari bibir Sungai Citarum dan berada lebih rendah dibandingkan benteng sungai. Sehingga saat sungai meluap, banjir dipastikan akan merendam pasar. "Kami pedagang sudah bosan dengan banjir setiap musim hujan. Gubernur lima tahun memimpin tidak ada perubahan dan sekarang dipilih lagi, tapi banjirnya tidak hilang, malah semakin parah," ujarnya.
Basri, 32 tahun, sopir angkot jurusan Baleendah-Dayeuhkolot pun menyatakan hal senada. Menurutnya, jika banjir tanggungan menyetor uang ke juragan angkot pasti tidak terpenuhi. "Tapi bos tahu, kalau banjir setoran sedapatnya saja," ujarnya yang ikut terjebak macet di kawasan Baleendah.
Warga Kabupaten Bandung memang berharap agar banjir rutin yang terjadi di wilayahnya dapat segera diatasi. Banjir yang terjadi selama ini disebabkan oleh meluapnya sungai Citarum yang tidak lagi mampu menampung air hujan karena sedimentasi. Selain itu, kawasan penduduk yang lokasinya tidak jauh dari sungai pun sudah seharusnya dipindahkan.
Planolog dari Institute Teknologi Bandung (ITB) Joni Patta mengatakan banjir rutin di wilayah Kabupaten Bandung dapat diatasi, namun hal itu bergantung dari kemauan kepala daerah setempat yang didukung oleh warga di kawasan tergenang banjir. Dia mengatakan wilayah yang terendam banjir diwilayah Kabupaten Bandung sebenarnya merupakan wilayah yang masuk dalam kawasan rawan banjir.
"Dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) daerah itu memang daerah banjir, karena memang letaknya rendah. Ini sudah diketahui sejak lama, namun karena kurang hati-hati dalam membuat perencanaan dari awal, maka terlanjut banyak dihuni warga."
Dia mengatakan tanah di wilayah sekitar Citarum, khususnya di Kabupaten Bandung seperti Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Baleendah terus turun. Dari penelitian yang dilakukan , antara tahun 1960 hingga 2005 diketahui bahwa lahan di daerah yang rutin tergenang banjir mengalami penurunan sekitar 1,4 meter.
"Daerah ini terus mengalami penurunan, artinya perlu perencanaan yang tepat agar banjir tidak menyergap setiap tahun," tegasnya.
Sementara itu, seperti dikutip pikiran-rakyat.com, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, banjir tersebut akibat hujan deras yang tejadi pada Rabu (12/6) hingga Kamis (13/6) dinihari.
"Puncaknya rumah-rumah yang terendam tersebut pada Kamis dini hari pada pukul 02.00 hingga pukul 09.00 pagi. Ketinggian air mencapai angka 1 meter lebih. Namun pada Kamis siang beberapa ruas jalan raya sudah bisa dilalui kembali," kata Marlan, Kamis (13/6).
Marlan mengatakan, beberapa warga yang terkena musibah banjir ini pun tidak melakukan pengungsian dan mereka memilih tinggal di tempatnya masing-masing. Namun kata Marlan terkait untuk masalah pendistribusian logistik baik makanan dan keperluan warga, pihaknya bersama pihak kecamatan setempat sudah menyediakan bantuan logistik.
"Jadi, sebelum terjadinya banjir seperti ini, memang pihak Pemkab Bandung dan Kecamatan setempat sudah mengantisipasi akan adanya banjir. Kalau soal logistik pihak kecamatan yang bakal bergerak cepat membantu warga," ujarnya.(dbs/bhc/opn) |