CiILACAP - Hujan deras di Wilayah Cilacap, Jawa Tengah sejak sore telah memutus total Jembatan sungai Cileumeuh yang menghubungkan Dusun Pelag dengan pusat pemerintahan Desa Boja, Kecamatan Majenang, Cilacap. Akibatnya sekitar 260 warga Dusun Pelag harus memutar sejauh 4 kilometer jika ingin keluar dari dusun.
"Hujan lebat yang terjadi sejak tadi sore menyebabkan banjir sehingga jembatan berukuran 3x20 meter ini putus total sekitar pukul 19.30 WIB," kata anggota RAPI (Radio Antar-Penduduk Indonesia) Rescue Cilacap, Sutaryono kepada wartawan, Kamis (22/11) malam.
Menurut dia, untuk keluar dari dusun sebenarnya sudah dibuatkan jalan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dengan jalan memutar sejauh 4 kilometer.
"Sebenarnya saat ini sedang dipersiapkan jembatan baru dengan pemasangan pondasi dan tinggal menunggu pemasangan badan jembatannya, namun keburu jembatan ini putus total," jelasnya.
Namun untuk melewati jalan sepanjang 4 kilometer tersebut tidaklah mudah. Selain melewati areal pesawahan seluas 5 hektare di kanan dan kiri jalan tersebut juga tertimbun lumpur.
Bahkan dia menjelaskan, jalan tersebut juga tertutup puluhan batang kayu pinus gelondongan yang terbawa arus air dan longsoran dari atas bukit.
"Panjang jalan yang tertutup kayu pinus sekitar 100 meter. Kalau kayu pinus itu dikumpulkan, mungkin bisa diangkut dengan lima truk," katanya.
Menurut dia, di tanjakan pada ruas jalan penghubung Desa Sepatnunggal dan Ujungbarang, Kecamatan Majenang juga terjadi longsoran.
Dia mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah desa setempat dan Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wilayah Majenang.
Hujan Deras Juga Ganggu Sistem Persinyalan KA
Hujan deras yang terjadi sejak siang hingga petang di wilayah Banyumas, Jawa Tengah selain menyebabkan gogosnya jalur Kereta Api di 3 titik antara stasiun Purwokerto-Karang Gandul dan Karang Gandul- Karang Sari, hujan yang sangat lebat juga menyebabkan emplasemen stasiun Purwokerto tergenang banjir hingga 10 centimeter di atas rel.
Akibat tergenangnya rel menyebabkan sistim persinyalan elektrik di stasiun Purwokerto terganggu dan tidak bisa dioperasikan.
"Teknisi kami sedang berusaha keras memperbaiki gangguan sistim persinyalan ini, untuk sementara perpindahan jalur rel di stasiun Purwokerto dilakukan secara manual," kata Manager Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Surono, dalam pesan eleoktronik yang diterima detikcom.
Imbas terganggunya sistim persinyalan dan gogosnya jalur rel menyebabkan beberapa KA mengalami kelambatan. Diantaranya KA GBM tujuan Surabaya lambat 2 jam, KA Purwojaya tujuan Jakarta lambat 1 jam dan KA Progo tujuan Jakarta lambat 1,5 jam.
Sebelumnya hujan deras menyebabkan longsor gogos tiga titik rel Kereta api antara lain di titik 345 Karangandul Purwokerto sepanjang 100 meter, titik KM 337 plus 200 Karangandul Karangsari sepanjang 20 meter, dan terakhir di titik 337 + 800 Karanggandul- Karangsari
Saat ini puluhan pekerja dari PT KAI terus berupaya untuk menimbun jalur kereta yang mengalami longsoran tersebut, bahkan kereta pengangkut batu balas atau krikil didatangkan untuk secepatnya menimbun jalur tersebut agar segera dapat digunakan. Perbaikan diperkirakan bisa selesai tengah malam ini dan kedua jalur bisa dioperasikan secara normal lagi.((arb/mad/dtk/bhc/sya) |