AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Setidaknya 3 orang tewas dan ribuan diselamatkan setelah banjir 'terburuk dalam sejarah' menerjang negara bagian Louisiana, Amerika Serikat.
Garda Nasional dan tim-tim darurat menggunakan helikopter untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di rumah-rumah atau mobil mereka, hingga Gubernur menyatakan keadaan darurat, kata para pejabat.
Pencarian terus dilakukan untuk menemukan orang-orang yang masih hilang, sementara hujan diperkirakan masih akan megguyur selama akhir pekan.
Hujan lebat mulai turun pada hari Jumat (12/8), dengan tingkat curah hujan di beberapa daerah mencapai lebih dari 43cm.
Negara-negara bagian yang bertetangga, Alabama dan Mississippi juga menderita cuaca buruk.
Hari Jumat itu, Gubernur Louisiana John Bel Edwards langsung menetapkan keadaan darurat pada hari Jumat.
Dia dan keluarganya dievakuasi setelah air membanjiri ruang bawah tanah mereka.
"Ini adalah banjir dalam proporsi luar biasa," kata JR Shelton, walikota City Central kepada surat kabar Advokat. "Kalau nanti kita bicara tentang banjir besar, kita akan berbicara tentang banjir tahun 2016 ini. Semua banjir lain tampak tak berarti."
Seorang warga, Shanita Angrum, 32, menelepon polisi ketika ia menyadari keluarganya terjebak di rumah mereka. Seorang petugas tiba dan membawa putrinya enam tahun untuk keselamatan.
"Ular di mana-mana," katanya kepada Associated Press. "Sepanjang waktu saya hanya berdoa agar saya dan keluarga saya baik-baik saja."
John Mitchell, seorang warga Louisiana 23 tahun, terpaksa berenang ke tempat yang aman dengan pacarnya dan putrinya satu tahun. Mereka diselamatkan oleh petugas polisi di perahu.
"Ini adalah yang terburuk yang pernah terjadi,'' kata Mitchell. "Kami awalnya mencoba untuk menunggu saja, tapi kami menyadari bahwa kami harus keluar."(BBC/bh/sya) |