Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Pameran
Beberapa Asosiasi Siap Gelar Expo Clean & Expo Laundry 2016
2016-03-23 12:01:11
 

Tampak para ketua umum Asosiasi saat Konferensi Pers persiapan Expo Clean and Expo Laundry 2016 di Restoran Pulau Dua Senayan Jakarta, Selasa (22/3).(Foto: BH/mnd)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Beberapa ketua umum dari Asosiasi seperti APKLINDO (Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia), ASPPHAMI (Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia), APLI (Asosiasi Profesi Laundry Indonesia), dan ASLI (Asosiasi Laundry Indonesia) mengusulkan agar Pemerintah mewajibkan semua perusahaan jasa kebersihan dan laundry untuk kedepan wajib mengalokasikan 10 % hingga 20% pekerja tersertifikasi dalam setiap usahanya.

Hal itu diutarakan saat gelar konferensi pers yang dilangsungkan di restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta pada, Selasa (22/3) terkait persiapan acara EXPO CLEAN & EXPO LAUNDRY 2016 yang rencananya diselenggarakan untuk ketiga (3) kalinya yang akan digelar pada 7-9 April 2016 mendatang di Jakarta International Expo Kemayoran.

Usulkan agar Pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia ini harapannya mewajibkan semua perusahaan jasa kebersihan dan laundry
untuk mengalokasikan 10 hingga 20% pekerja tersertifikasi, dalam setiap usahanya dilakukan untuk dapat memastikan kualitas kerja yang kompeten, guna menghadapi adanya persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Sekitar 70% hingga 80% dari keseluruhan biaya jasa kebersihan dialokasikan untuk sumber daya manusia (SDM). Sehingga penting untuk memiliki harga satuan pekerjaan jasa kebersihan yang terstandar untuk mencegah persaingan yang tidak sehat dan kecurangan cara pengupahan tenaga kerja," kata H.M. Shiddiq SP Ketua Umum APKLINDO dalam konferensi pers, Jakarta (22/3).

"Kewajiban mengalokasikan 10% hingga 20% pekerja tersertifikasi dalam setiap proyek pekerjaan juga akan memastikan kualitas pekerjaan sekaligus memberi peluang kerja yang lebih baik bagi para SDM yang sudah tersertifikasi kompetensinya," tambah Shiddiq.

Seruan dari Ketua Umum APKLINDO, disampaikan menanggapi keinginan sebagian pengelola properti rumah sakit, sekolah, gedung perkantoran, dan lainnya yang menginginkan harga jasa kebersihan yang semurah-murahnya. Soalnya, biaya terbesar untuk jasa kebersihan pada segi SDM. Maka dipastikan bahwa, upah pekerja yang idealnya sesuai UMP (Upah Minimum Provinsi) itulah yang pertama yang dikorbankan.

Bersama mitra kerjanya dalam bidang kebersihan, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) Boyke Arie Pahlevi, SE yang turut hadir juga menyampaikan keprihatinan yang senada. "Perusahaan pengendalian hama menggunakan banyak alat dan bahan kimia yang harus ditangani dengan keterampilan khusus. Kewajiban sertifikasi kompetensi bagi pekerja pengendalian hama akan membantu memastikan kualitas kerja, serta keamanan kesehatan bagi orang-orang penghuni ruangan," ucap Boyke Arie Pahlevi.

Sedangkan mengenai laundry, Ketua Umum Asosiasi Profesi Laundry Indonesia (APLI) Wasono Raharjo menyampaikan bahwa, para karyawan profesi laundry di hotel dan rumah sakit umumnya mendapat pelatihan berkala dan difasilitasi untuk mendapatkan sertifikasi, sehingga mereka memiliki daya tawar yang cukup baik saat berhadapan dengan pemberi kerja.

Bahkan fenomena yang terjadi belakangan ini adalah banyak manager laundry yang ditarik bekerja di luar negeri, karena keterampilannya di bidang manajemen laundry. "Namun, laundry yang merebak di perkotaan saat ini yaitu laundry kiloan masih belum memiliki standarisasi baik dari segi manajemen pekerjaan, maupun kualitas hasil laundry-nya."

Hal itu membuat konsumen harus pandai-pandai memilih laundry sesuai ekspektasinya supaya tidak dirugikan. Untuk itu, lebih lanjut lagi kemudian Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia (ASLI) Apik Primadya mengusulkan agar, pengusaha laundry komersil, seperti laundry kiloan diwajibkan memiliki sertifikasi laundry sebagai salah satu persyaratan izin usaha.

"Kewajiban sertifikasi bagi pengusaha hingga karyawan laundry akan memberi standarisasi dan kualitas kerja yang lebih baik. Pada akhirnya konsumen juga akan diuntungkan karena kebersihan pakaian mereka akan lebih terjamin," jelasnya.

Perlu diketahui EXPO CLEAN & EXPO LAUNDRY bertujuan untuk menjawab kebutuhan para pelaku industri kebersihan dan laundry akan pelatihan dan wawasan di bidang kerjanya. PT Media Artha Sentosa membuat media jaringan bisnis untuk mendapatkan informasi dan teknologi terbaru berupa pameran dagang EXPO CLEAN & EXPO LAUNDRY.

EXPO CLEAN merupakan pameran dagang yang menampilkan berbagai produk & teknologi kebersihan mulai dari kebersihan komersil, kebersihan industri, kebersihan publik, hingga kebersihan rumah dan pribadi. Sedangkan EXPO LAUNDRY adalah pameran dagang yang menampilkan berbagai produk dan mesin laundry.

"EXPO CLEAN & EXPO LAUNDRY yang ke-3 mendatang akan diselenggarakan
pada 7-9 April 2016 di Jakarta International Expo, Kemayoran. Pameran ini akan menampilkan 300 exhibitor di bidang jasa dan produk kebersihan dan laundry, dan diharapkan untuk menarik hingga 10.000 pengunjung bisnis," ujar Direktur PT Media Artha Sentosa, Teddy Halim.

Hampir semua pemain kelas dunia untuk teknologi mesin akan hadir dalam pameran ini seperti Kaercher, Hako, Klenco, Vileda, Numatic, Ghibli, Columbus, Unger, Rubbermaid untuk industri kebersihan serta Kannegiesser, Jensen, Milnor, Image, Electrolux, Primus, Unimac, Girbau, dan Sailstar untuk industri laundry. Produsen peralatan kebersihan kelas dunia dari Jerman juga hadir sebagai principal partner.

Managing Director Kaercher Indonesia, Edouard Lastennet saat jumpa pers mengatakan, "Dalam Pameran EXPO CLEAN & EXPO LAUNDRY 2016 ini kami akan memperkenalkan berbagai alat dan mesin kebersihan berkualitas yang digunakan untuk skala komersil dan rumah tangga. Kami harap peralatan kami dapat membantu para pekerja jasa kebersihan serta rumah tangga untuk dapat bekerja secara efisien."

Bersamaan dengan kegiatan Pameran, beberapa asosiasi termasuk APLI, APKLINDO, ASLI, ATI, GBCI, ASPPHAMI dan HIPLI akan menyelenggarakan berbagai seminar untuk menambah wawasan dan keterampilan bagi para anggotanya, serta pengusaha dan pekerja bidang kebersihan dan laundry," pungkasnya.(bh/mnd)



 
   Berita Terkait > Pameran
 
  Beberapa Asosiasi Siap Gelar Expo Clean & Expo Laundry 2016
  Kemendagri Menggelar Nusantara Expo dan Forum dalam Rangka Dukung Revitalisasi TMII
  Mini Cooper Luncurkan Mobil Terbarunya di Ajang GIIAS 2015
  Otobursa Tumplek Blek Suguhkan Otomotif Kreatif
  Otobursa Tumplek Blek (OTB) Kembali Digelar 9-10 Mei
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2