JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Aksi puluhan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa di Bunderan Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Rabu (19/10), berujung bentrok. Sejumlah polisi membubarkan paksa para mahasiswa yang menggelar aksi sejak siang itu. Demo itu dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAMI) yang menuntut perubahan pemerintahan SBY.
Dalam aksi pembubaran itu, puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, akibat pukulan dan berujung dengan pemukulansejumlah wartawan. Belasan mahasiswa langsung digelandang ke atas truk dan dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Mapolda Metro Jaya. Mereka akan dimintai keterangan terkait rusuh demo tersebut.
Bentrokan bermula saat puluhan mahasiswa almamater kuning, membakar foto Presiden SBY dengan membentuk barikade menutup. Melihat foto Presiden SBY dibakar, polisi berusaha merebut foto-foto yang dibakar dengan cara mengambil paksa dan menerobos barikade mahasiswa. Mahasiswa pun tak terima dengan perlakuan polisi. Alhasil, terjadi saling dorong dan rebutan foto serta bendera.
Salah satu pendemo, terlihat membawa stereofoam berbentuk kerbau yang biasa dijadikan simbol sosok Presiden SBY. Namun, replika kerbau itu sudah tidak utuh lagi. Tapi tetap saja petugas keamanan berusaha merebut dan menyitanya dari tangan pendemo.
Pukul Wartawan
Dalam aksi pembubaran itu, puluhan mahasiswa mengalami luka akibat pukulan dan berujung dengan pemukulansejumlah wartawan. Hal ini terjadi, setelah polisi membubarkan paksa demontrasi mahasiswa. Kemudian, polisi terlibat kericuhan dengan wartawan yang meliput demonstrasi. Sebagian polisi berusaha menghalang-halangi wartawan yang hendak memotret seorang mahasiswi yang terjatuh dalam bentrokan itu.
Sejumlah oknum polisi memukul tiga fotografer sejumlah media cetak. Para pewarta foto itu dipukuli oleh petugas berseragam yang langsung bercampur dengan polisi berpakaian bebas. Fotografer yang menjadi korban pemukulan tersebut, masing-masing dari Indopos, Koran Tempo dan Pos Kota. Kericuhan antara polisi dan wartawan berlangsung sekitar 15 menit. Kedua pihak saling dorong dan tarik menarik baju.
Kericuhan mereda setelah Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol menenangkan puluhan anggotanya. Sementara dari pihak wartawan ditenangkan oleh pewarta foto senior. Kericuhan sempat membuat lalu-lintas di bundaran HI tersendat.(dbs/irw)
|