JAKARTA, Berita HUKUM - Dalam acara Diskusi publik menjelang perhelatan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 guna mencari sosok Calon Presiden (Capres) yang mampu membawa gagasan dan perubahan bagi bangsa Indonesia, dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara kedepan.
Boni Hargens (Direktur LPI) sebagai moderator dalam diskusi ini dengan menghadirkan narasumber salah seorang Capres dari Konvensi Partai Demokrat Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum, yang juga sebagai Anggota BPK-RI.
Menurut Cak Ali yang terpenting saat ini para kandidat Capres berani meyampaikan gagasan dan pemikiranya, agar Indonesia kedepan harus menjadi negara yang kuat. Walau benih sosok pemimpin bagus namun bila tumbuh di lahan yang kurang subur, bagaimana dapat mengagas dan menyiapkan gagasan besar kepada rakyat.
"Kalau saya jadi Presiden saya akan melakukan penataan dan regulasi di Indonesia, yaitu pada UU 27 yang harus di tata ulang, simetris dengan UUD 1945 dan langkah pertama UU semua kedudukanya harus jelas," ujar Ali Masykur Musa atau sering disapa Cak Ali di Galery Cafe Cikini Jakarta Pusat Minggu (12/1).
Mengenai penegakkan hukum, Cak Ali mempunyai konsep pengampunan terhadap para koruptor di Indonesia saat ini.
"Oke yang dulu salah, korupsi bagian dari pengampunan, tapi kekayaan yang dimilik harus dikembalikan, dan kedepan kita sepakat hukuman mati dan pemiskinan untuk para koruptor," ujar Ali Masykur Musa salah seorang kader Nahdatul Ulama dan Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).
Selanjutnya, 1 tahun masa kepemimpinan pertama akan melakukan moratorium, dan tidak akan ada lagi izin pertambangan baru yang dikeluarkan, semua harus disesuaikan dengan UUD 1945, dan kekayaan alam Indonesia harus kembali untuk rakyat, serta Indonesia akan keluar menjadi salah satu Mercusuar Dunia.
"Bukan hanya Rp 1.880 triliun APBN, seharusnya penerimaan negara kita harus mencapai Rp 4.000 triliun, maka tidak ada petani yang miskin dan tidak ada nelayan yang miskin," pungkas Ali Masykur Musa pria kelahiran Tulungagung Jawa Timur tahun 1962.(bhc/put) |