JAKARTA, Berita HUKUM - Ada beragam cara untuk menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satunya adalah teknik eco driving. Tak hanya ngirit bensin, teknik itu juga ramah lingkungan.
"Menghemat BBM tidak hanya berguna untuk menekan pengeluaran biaya, tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan membantu mengurangi emisi gas buang," kata Dosen Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan Sekolah Vokasi IPB University, Nurul Jannah, di Bogor, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis.
Ada tiga faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan teknik eco driving, yakni manusia (cara mengemudi), kendaraan (kondisi mobil) dan lingkungan. Faktor manusia cukup memegang peran penting dalam melakukan eco driving.
"Cara melakukan eco driving yaitu panaskan kendaraan sebelum dijalankan. Mesin sekarang sudah canggih, tak perlu berlama-lama memanaskan mesin," kata dia.
Jaga di Kecepatan Konstan
Nurul juga menyarankan pengemudi untuk menjaga kecepatan kendaraan agar stabil dan berjalan konstan serta tidak agresif dan ugal-ugalan. Jika jalanan macet, gunakan gigi satu dan gunakan gigi paling tinggi jika lancar.
"Lakukan pengisian BBM pada malam hari. Panas terik akan menyebabkan BBM cepat memuai dan menguap," kata dia.
Selain itu, matikan mesin kendaraan bila berhenti lebih dari 60 detik. Setelah sampai tujuan, usahakan mesin langsung dimatikan.
"Khusus untuk mobil yang dilengkapi turbocharger, diamkan beberapa saat lalu matikan mesin, agar proses pelumasan berjalan sempurna," kata Nurul.
Cek Tekanan Udara Ban
Berikutnya adalah cek tekanan udara ban. Isi angin ban sesuai tekanan yang diperlukan. Jika tekanan udara ban berkurang 50kPa (0,5 kg/cm2) dari tekanan normal, akan terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar sekitar 2 persen hingga 4 persen.
Nurul menyarankan pengemudi untuk menghindari kelebihan muatan. "Membawa barang yang beratnya sekitar 100 kg akan meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 3 persen," kata dia.
Pengemudi juga sebaiknya mematikan semua perangkat elektronik dan AC sebelum mematikan mesin. "Hindari akselerasi-akselerasi secara mendadak," kata dia.
Jaga Jarak
Kemudian, lanjut Nurul, pengemudi juga dilarang membiasakan mengerem mendadak. Disarankan untuk mengerem secara halus.
"Manfaatkan momentum akselerasi saat bertemu jalan menanjak," kata dia.
Jika bertemu tikungan, usahakan laju kendaraan diperlambat dan menggunakan momentum untuk berakselerasi.
"Gunakan engine brake," kata Nurul.
Manajemen Waktu dan Perawatan Berkala
Yang terakhir adalah perawatan dan servis kendaraan secara teratur dan berkala. Yang tak kalah penting dalam ecodriving adalah manajemen waktu.
Perhitungkan dengan benar jarak dari rumah ke lokasi tujuan. Rencanakan rute perjalanan sebaik mungkin.
"Gunakan peta digital seperti google map atau waze untuk mengetahui kondisi lalu lintas sehingga tidak terjebak dalam kemacetan yang berakibat boros BBM," kata Nurul.(adb/dream/bh/sya) |