Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Lingkungan    
Pencemaran Lingkungan
Cemari Lingkungan, SPBU Lhoksukon Akan Diberi Sanksi
Tuesday 26 Mar 2013 03:35:03
 

Kepala KLH Aceh Utara, Nuraina, saat memberikan keterangan kepada Wartawan, Senin (25/3).(Foto: BeritaHUKUM.com/sul)
 
ACEH UTARA, Berita HUKUM - Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Aceh Utara, Senin pagi (25/3) mengambil sampel berupa tanah dan air untuk yang ketiga kalinya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Ranto Kecamatan Lhoksukon.

Dalam hal ini KLH akan menindaklanjuti terkait pencemaran areal persawahan masyarakat sekitar, kata Kepala KLH Aceh Utara, Nuraina, Senin (25/3). Sebagaimana diketahui, bahwa SPBU tersebut diduga telah melakukan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh rembesan minyak pada septy tank hingga meluap ke persawahan dan sejumlah sumur warga.

Ada dua sumur dan sejumlah areal persawahan warga yang diduga tercemari limbah minyak dari SPBU, sebut Nuraina. Oleh karenanya, kantor lingkungan hidup Aceh Utara mengambil sampel dilokasi tersebut yaitu sekitar 100 meter arah kiri SPBU, kemudian pada posisi tengah-tengah SPBU.

"Sampel yang diambil hari ini untuk melihat seberapa jauh pembersihan yang dilakukan oleh SPBU serta untuk perbandingan dengan sampel yang diambil sebelumnya.

Sebaiknya dalam kasus ini diselesaikan dengan cara musyawarah, imbuhnya. Namun bila nantinya tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah, maka KLH akan memberikan sanksi administrasi kepada pemilik SPBU.

Pengambilan sampel tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Kantor Pelayanan, Perizinan Terpadu, Kepala Dinas Pengairan, Muspika Lhoksukon, pihak SPBU dan sejumlah masyarakat setempat.

Jamaludin selaku pengawas SPBU, saat dimintai keteranganya oleh pewarta BeritaHUKUM.com, mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada dinas terkait. Dan jika pun pihaknya terbukti telah mencemari yang dimaksud di atas, maka pihaknya siap memberikan ganti rugi kepada warga yang dirugikan.

Diberitakan sebelumnya, pada Kamis (20/12) lalu, puluhan warga Desa Ranto Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara menuntut tanggungjawab dengan meminta ganti rugi kepada SPBU tersebut, karena ratusan hektar sawah dan sejumlah sumur milik warga diduga telah tercemari limbah bahan bakar minyak yang bersumber dari SPBU.



 
   Berita Terkait > Pencemaran Lingkungan
 
  Korea Selatan: Sungai Memerah Tercemar Darah Bangkai Babi yang Dibunuh untuk Cegah Penyebaran Virus
  DPR Minta Sanksi Tegas dan Pemerintah Didesak Buat PP Pencemaran Laut
  Pembuangan Limbah Industri Cemari Sungai Citarum
  Temuan Pencemaran Sungai Malinau Tak Diekspose, JATAM Kaltara Gugat ESDM
  Sekitar 10.000 Ekor Katak Mati Misterius di Peru
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2