LA GRITA (BeritaHUKUM.com) – Presiden Venezuela Hugo Chavez, Kamis, menyampaikan kemarahan atas tewasnya Muamar Khadafi, menyebut peristiwa itu "kejam sekali" dan mengatakan mantan pemimpin Libya itu merupakan seorang "martir".
"Amat sayang kematian Khadafi telah dikonfirmasikan," kata Chavez, yang baru saja pulang ke Venezuela dari perawatan kanker di Kuba. "Mereka telah membunuhnya. Itu kekejaman lain," kata pemimpin Venezuela itu kepada wartawan di kota La Grita, seperti dikutip Antara.
"Kami akan mengingat Khadafi sepanjang hidup kami sebagai pejuang besar, seorang revolusioner dan seorang martir," katanya. Chavez telah membela Khadafi sejak awal pemberontakan terhadap rezim pemimpin Libya itu pada Februari lalu, dan menuduh NATO telah menggunakan konflik tersebut untuk memperoleh penguasaan atas minyak Libya.
"Hal yang sangat menyedihkan adalah bahwa dalam pencariannya untuk mendominasi dunia, kekaisaran dan sekutu-sekutunya telah membakarnya (Libya)," kata Chavez, merujuk ke Amerika Serikat dengan nama panggilan yang disukainya.
Chavez menolak mengakui rezim baru Libya, dan memperolok wakil baru Libya di PBB sebagai "boneka" dan "manekin" (boneka untuk menggantung pakaian di dalam etalase). Pada 2004, Chavez telah diberi Penghargaan Internasional Khadafi untuk Hak Asasi, oleh pemimpin Libya yang terguling itu. Fidel Castro dari Kuba dan Daniel Ortega dari Nikaragua juga menerima penghargaan itu. (ant/sya)
|