MEDAN, Berita HUKUM - Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI Angkatan Udara terhadap warga dan jurnalis yang menjalankan tugasnya dalam melakukan peliputan pada saat kerusuhan di sarirejo, kecamatan Medan Polonia, Medan, Sumatera utara, pada Senin (15/8) lalu, tidak dapat ditolerir. Dua jurnalis yakni Andri Syafrin dari MNC dan Array dari Tribun Medan mengalami luka lebam diwajah dan rusuk, sehingga harus di opname di Rumah Sakit Mitra Sejati.
"Hingga saat ini keduanya belum sadarkan diri dan masih di opname karena dipukuli dan diinjak injak oknum TNI AU saat menjalankan tugas peliputan," ucap Irwansyah Putra Nasution journalis Net TV.
Irwansyah Putra Nasution yang akrab disapa Ibey mengatakan, aksi solidaritas ini dilakukan untuk mengutuk keras perilaku Oknum TNI AU yang melakukan kekerasan terhadap jurnalist. TNI AU tidak profesional dalam menjalankan tugasnya dan tidak mengerti Nawa Cita Jokowi, Panglima TNI gagal dalam menjalankan reformasi di tubuh TNI.
Dalam aksi ini, jurnalis asahan meminta Presiden Jokowi mencopot Panglima TNI, Pangdam 1 BB, dan Kasau, dan Danlanud bandara Soewondo Medan serta menindak oknum TNI pelaku kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi di Medan.
"Kita minta Panglima TNI, Pangdam 1 BB, Kasau dan Danlanud Bandara Soewondo dicopot dari jabatannya karena gagal menjalankan nawa cita Jokowi, serta meminta oknum TNI pelaku penganiayaan dihukum sesuai aturan yang berlaku," pinta Ibey.
Sementara, Ketua PWI Asahan Awaluddin menambahkan oknum anggota TNI AU harus ditindak sesuai dengan UU Pers No 40 Tahun 1999, jangan lagi ada tebang pilih dalam penegakan hukum. TNI yang seharusnya lahir dari rahim rakyat seharusnya melindungi rakyat dan jurnalis, bukan bertindak seperti 'binatang'.
"Pers itu dilindungi undang undang dan salah satu pilar demokrasi, jadi harus dilindungi. Kita juga meminta agar proses hukum terhadap oknum TNI pelaku kekerasan dilakukan transparan," tegas Awal.
Sebelumnya, dua jurnalis di medan menjadi korban penganiayaan serta puluhan warga mengalami luka luka setelah dianiaya puluhan oknum anggota TNI AU terkait aksi warga yang menentang kepemilikan lahan oleh oknum TNI.*
Sementara, Korban penganiayaan TNI AU, Andri Syafrin alami patah tulang rusuk dari hasil rontgen dari pihak medis di RS Royal Prima.(bh/rar) |