JAKARTA, Berita HUKUM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesaia pada Januari 2013 mengalami penurunan 5,88 persen.
Penurunan jumlah wisman ke Indonesia disebabkan cuaca ekstrim yang terjadi sepanjang bulan Januari.
Data BPS mencatat jumlah wisman yang masuk ke Indonesia mencapai 614,3 ribu orang. Sementara pada tahun sebelumnya kunjungan wisman pada Januari 2012 mencapai 652,7 ribu orang.
Jumlah kunjungan wisman Januari 2013 mengalami penurunan sebesar 19,90 persen jika dibandingkan bulan Desember 2012.
"Ini lebih disebabkan karena cuaca yang ekstrim pada Januari," ujar Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di kantor BPS, Jakarta, Jumat (1/3).
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa penurunan jumlah wisman juga terasa dibeberapa pintu masuk seperti Ngurah Rai, Bali yang menurun sebesar 8,08 persen, Polonia menurun 6,36 persen, Batam menurun 13,04 persen, Sam Ratulangi menurun 39,35 persen, Entikong menurun 41,14 persen, Adi Sumarmo menurun 27,19 persen, Minangkabau menurun 7,79 persen, Tanjung Pinang menurun 41,84 persen, Selaparang menurun 12,44 persen, Makassar menurun 24,06 persen, Tanjung Uban menurun 24,96 persen, Tanjung Balai Karimun menurun 19,63 dan lainnya menurun 0.79 persen.
Sementara itu, pintu masuk yang tidak mengalami penurunan adalah bandara Soekarno-Hatta, Juanda, Tanjung Priok, Sepinggang, Sultan Syarif Kasim II, Adi Sucipto dan Husein Sastranegara.
Dari 614,3 ribu wisman yang datang ke Indonesia pada Januari 2013, beberapa negara mengalami penurunan diantaranya adalah China.
"Dari lima kebangsaan yang terbanyak mengunjungi Indonesia, Singapura, China, Australia mengalami penurunan, kecuali Malaysia dan jepang meningkat tapi tidak menutup jumlah wisman dari China yang menurun dari 91,795 ribu wisman menjadi 59,223 ribu," tuturnya.
Penurunan wisman kebangsaan China disebabkan faktor cuaca yang ekstrim juga terjadi di China.
Menurunnya jumlah wisman ke Indonesia juga berdampak pada tingkat penghunian kamar (TPK) hotel yang juga mengalami penurunan.
Dari 23 provinsi rata-rata mencapai 46,51 persen atau turun 4,74 poin dibandingkan TPK Januari 2012 yang sebesar 51,25 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Desember 2012 yang tercatat 55,85 persen, maka TPK Januari 2013 turun sebesar 9,34 poin.
Selain TPK yang mengalami penurunan, perkembangan transportasi juga terjadi penurunan disemua angkutan.
Angkutan udara domestik pada Januari 2013 mencapai 4,6 juta orang atau turun 5,60 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri (internasional) mencapai 973,6 ribu orang atau turun 6,41 persen.
Angkutan Laut tercatat 569,3 ribu orang atau turun 5,10 persen dan angkutan kereta api jumlah penumpang di Jawa dan Sumatra pada Januari 2013 sebanyak 14,9 juta orang atau turun 7,48 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 10,1 juta orang atau 67,71 persen dari total penumpang kereta api," tuturnya.(bps/wid/es/skb/bhc/rby) |