DUBAI, Berita HUKUM - Sidang Umum Interpol ke-87 tahun 2018 digelar di Dubai, Uni Emirat Arab. Lembaga kepolisian di seluruh dunia hadir, termasuk Kepolisian RI.
Dalam sidang umum ini, Polri mendapat sorotan karena keberhasilan menjalankan tugas pemolisian di era modern.
Dalam sebuah video, Sekjen Interpol Jurgen Stock meminta masukan dan tanggapan kepada Tito bagaimana Inovasi kepolisian dimasa yang akan datang.
Menanggapi itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian berbicara masalah inovasi kepolisian RI dalam menghadapi tantangan global dengan membentuk Cyber Crime yang profesional.
Menurut dia, tantangan tugas kepolisian akan semakin banyak dipengaruhi oleh berbagai potensi gangguan keamanan sebagai akibat dari perkembangan teknologi, seperti kejahatan siber secara lintas negara atau transnasional.
"Peningkatan kapasitas personel agar mampu beradaptasi dengan perkembangan situasi terkini menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan," kata Tito.
Tito juga mengatakan faktor lain yang tak kalah penting adalah kemampuan dalam membangun jaringan, berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum dari berbagai negara di dunia.
"Juga pengembangan inovasi berbasis teknologi, seperti pengembangan teknologi digital forensik, teknologi IT dalam penegakan hukum dan teknologi IT dalam pelayanan publik," ujarnya.
Prestasi Polri di kancah internasional tersebut dipresiasi Anggota Komisi Hukum DPR RI, Teuku Taufiqulhadi. Politisi Nasdem ini menilai wajar Kepolisian dibawah kepemimpinan Jenderal Polisi Tito Karnavian mendapat pujian dari negara lain. Sebab, Tito memiliki kebijakan yang baik dan langkah dalam upaya penanggulangan dan penindakan terhadap kejahatan lintas negara khusus terorisme.
"Latar belakang Pak Tito sebagai perwira yang ditugaskan secara intensif menanggulangi terorisme, sebelum jadi Kapolri telah menggeluti yang dalam secara akademis dalam masalah ini juga," kata Taufiqulhadi saat dihubungi, Minggu (25/11).
Politisi Partai NasDem itu mengatakan, selama Tito menjadi Kapolri, membuat langkah-langkah kepolisian lebih efektif menyelesaikan kasus trannasional ini.
"Negara-negara lain dapat melihat langkah polri dalam penanggulangan terorisme ini di negara Indonesia yang luas dan sangat beragam dalam pemahaman masalah keislaman," ucapnya.
Sejumlah negara-negara melihat Indonesia cukup berhasil dalam kebijakan terkait pemberantasan terorisme dan penanggulangan paham-paham radikal.
"Saya berpendapat, kemampuan kepolisian meredam isu terorisme dan kejahatan lain saat ini, tidak bisa dilihat sebagai hal wajar-wajar saja (taken for granted)," tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Korps Bhayangkara mendapat apresiasi dibawah kepemimpinan Tito Karnavian. "Tapi harus dilihat sebagai prestasi polri di bawah Tito. Saya sangat mengapresiasi hal tersebut," paparnya.(bh/as) |