Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Legislatif    
DPR RI
DPR Beri Kesempatan Rakyat Sampaikan Kritik
2018-08-30 06:48:06
 

Ilustrasi. Tampak Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat Rapat Paripurna ke-3 DPR RI Tahun Sidang 2018-2019 dengan agenda penyampaian Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2017-2018 dalam Rangka Hari Ulang Tahun ke-73 DPR RI.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberikan hadiah kepada para pemenang Lomba Kritik DPR dalam rangka memperingati Ulang Tahun ke-73 DPR RI. Lomba ini ada tiga kategori, yakni esai, meme, dan stand up comedy. Ia menyampaikan, tradisi kritik yang lucu dan menghibur seperti stand up comedy bisa dilanjutkan.

"Justru kami membutuhkan kritik, bukan anti kritik. Maka kami memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan kritiknya secara baik dan yang terbaik kami beri hadiah. Inilah the best of the best-nya, kami berikan hadiah sepeda motor Vespa," papar Bamsoet, sapaan akrabnya, usai penyerahan hadiah kepada para pemenang, di lobi Gedung Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8).

Dalam babak final lomba stand up comedy yang menampilkan 10 komika, Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menambahkan hadiah Rp20 juta dari uang pribadinya. Tak mau ketinggalan, Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun juga ikut menambahkan Rp20 juta. Sedianya, total hadiah lomba stand up comedysebesar Rp10 juta, sehingga kini totalnya Rp50 juta.

Pemenang lomba stand up comedy diumumkan oleh komedian Cak Lontong, yang juga bertugas sebagai juri pada perlombaan ini. Juara tiga dengan nilai total, 244 dimenangkan oleh Kiki, kemudian juara kedua dengan nilai tolal 264 atas Marsel, juara pertama dimenangkan oleh Aji Pratama dari STM II Palembang dengan total skor 266.

"Kita menilai dari sisi-sisi yang berkaitan dengan kaidah stand up dan juga tema yang kita berikan. Selucu apapun kalau tidak ada yang tertawa berarti tidak lucu, itu indikator pertama buat kita. Stand up comey harus lucu apapun isinya. tidak hanya lucu yang kita nilai, tapi yang tidak lucu tidak kita nilai," kelakar Cak Lontong yang spontan mengundang gelak tawa para penonton.

Pakar Ilmu Komunikasi Politik Universitas Indonesia Effendi Gazali yang juga juri pada perlombaan ini menambahkan, dari kategori esai, antusias pengikutnya banyak sekali. Ada sekitar seribu lebih pengirim, namun setelah diseleksi terpilih menjadi 25 kritik esai. "Esai ini luar biasa banyak sekali seribu lebih, setelah diseleksi tinggal 25," ujarnya.

Pemenang pertama dari kategori esai menyajikan tulisannya dengan sangat bagus, diberi judul "Kritik Setandan Pisang". Penulisnya menceritakan asal mula korupsi dari study-study antropology. Dalam esainya, ia menceritakan dulu bangsawan dikasih gratifikasi dalam bentuk apapun ditolak.

Effendi menguraikan esai tersebut, bahwa dulu pemerintah dikasih apapun tidak mau. Tapi lama-lama karena pemerintah dan bangsawan merasa beban yang mereka tanggung ketika memperhatikan rakyat makin lama makin besar, tidak seimbang dengan pemasukannya, lama-lama mereka mau dan senang menerima setandan pisang yang diberikan oleh rakyat.

Pemenang lomba esai "Kritik DPR" pengumumanya disampaikan oleh Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro. Dia mengumumkan dari pemenang ketiga, Dara Salsabila, dengan judul esai "Mau Hak kok Kerja Lamban".

Pemenang kedua Abdul Wahid dari DI Yogyakarta, tulisannya berkaitan dengan sikap politik DPR RI demi kepentingan masyarakat majemuk, atau kelompok tertentu. Pemenang pertama diperoleh Alif Syuhada dari Purwokerto, judul esainya "Kritik Standan pisang".

Sedangkan pemenang "Kritik DPR" lewat media meme dimumumkan oleh Pakar Budaya, Prof Martani Huseini. Dengan Pemenang ketiga, Utoyo dari Indramayu, pemenang kedua Richad Ghadi, dan, pemenag pertama Wahyu Siswanto dari Lumajang, Jawa Timur.

Kategori lomba meme pemenangnya dipilih karena pesannya sangat kuat. Para pemenang membuat meme atau karikatur yang memperlihatkan, bahwa sebetulnya dalam meme tersebut ada sadungan kritiknya untuk DPR RI.

Dari tiga kategori tersebut, dipilih best of the best dari kategori stand up comedy. Setelah para juri berembuk, terpilihlah komika Aji Pratama dari STM II Palembang sebagai best of the best dari keseluruhan lomba "Kritik DPR", dan berhak mendapatkan hadiah sepeda motor Vespa.(eko/sf/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait > DPR RI
 
  Polisi Tetapkan Pengguna dan Pembuat Plat DPR RI Palsu Jadi Tersangka
  Putusan MKMK Bisa Jadi Amunisi Politik Bagi DPR RI Memakzulkan Presiden Jokowi
  Seluruh Fraksi DPR, DPD dan Pemerintah Setuju RUU 5 Provinsi Dibawa ke Rapat Paripurna
  Ini Kisah 'Falun Gong' yang Hadir dalam Rapat Paripurna DPR-RI
  Henry Indraguna Dipercaya Jadi Anggota Dewan Pakar Golkar dan Tenaga Ahli DPR RI
 
ads1

  Berita Utama
Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan

Megawati Soekarnoputri: Kepala Daerah dari PDI Perjuangan Tunda Dulu Retreat di Magelang

Usai Resmi Ditahan, Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi

 

ads2

  Berita Terkini
 
BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

10 Ribu Buruh Sritex Kena PHK, Mintarsih Ungkap Mental Masyarakat Terguncang

Anak 'Crazy Rich' Alam Sutera Pelaku Penganiayaan, Sudah Tersangka Tapi Belum Ditahan

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2