Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Komisi VIII
Data Kemiskinan di Indonesia Belum Akurat
2018-09-29 09:07:12
 

Tim Kunspek Panja Validasi & Verifikasi Data Komisi VIII DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB Ace Hasan Syadzily melakukan pertemuan dengan mitra kerja guna membahas masalah validasi & verifikasi data angka kemiskinan penduduk di Papua.(Foto: twitter)
 
PAPUA, Berita HUKUM - Data kemiskinan yang akurat sangat berguna sebagai acuan bagi Pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin sebagai penerima manfaat program pembangunan. Namun disayangkan, hingga kini data kemiskinan di Indonesia masih belum akurat, sebab masih ditemukan inclusion error.

"Kita belum memiliki data yang sempurna. Oleh sebab itu kita harus mendapatkan data kemiskinan di daerah-daerah terpencil. Sesulit apapun tantangan yang dihadapi, pemerintah tidak boleh kalah," kata Anggota Komisi VIII DPR RI Wenny Haryanto disela-sela agenda Kunjungan Kerja Panja Komisi VIII DPR RI mengenai Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan ke Provinsi Papua, Kamis (27/9).

Wenny menyatakan, pemerintah harus tetap memiliki cara untuk menjangkau semua penduduk di Indonesia yang masuk kategori miskin. "Sebab kalau tidak, maka target dari Kementerian Sosial untuk mengentaskan kemiskinan dan pemerataan pembangunan saya anggap gagal. Semua pihak harus bahu membahu memikirkan jalan yang terbaik supaya pendataan masalah kemiskinan ini bisa betul-betul sukses," ungkapnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Sosial melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan secara berkala terhadap data kemiskinan yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Data kemiskinan yang telah divenfikasi dan divalidasi itu menjadi Basis Data Terpadu (BDT) dan menjadi acuan semua kementerian dan lembaga dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan sosial," terang politisi fraksi Partai Golkar DPR RI itu.

Faktanya, proses verifikasi dan validasi data kemiskinan yang dilakukan oleh Kementerian Sosial belum berjalan maksimal. "Oleh karena itu, agar proses verifikasi dan validasi data kemiskinan mencapai hasil maksimal, Kementerian Sosial harus berkoordinasi intensif dengan kementerian/lembaga terkait, serta menyediakan sistem yang mutakhir dan mekanisme yang mudah dilaksanakan," kata Ace.(dep/es/DPR/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

 

ads2

  Berita Terkini
 
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2