JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, dengan alasan efisiensi, ia dan keluarganya memutuskan untuk memakai Istana sebagai tempat tinggal, sebagaimana dulu dilakukan oleh Presiden pertama RI Bung Karno dan Presiden keempat KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Bukan di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor, Jabar.
“Jika setiap pagi dan sore harus bolak-balik rumah dan Istana, bisa dibayangkan betapa repotnya petugas pengatur lalu lintas yang harus dihentikan atau dialihkan,” ungkap Presiden SBY melalui fan page facebooknya Susilo Bambang Yudhoyono, yang diunggahnya sejam yang lalu.
Menurut Presiden SBY, dari segi keamanan pun jauh lebih terjaga bila tinggal di Istana dibandingkan di kediaman pribadinya.
Presiden juga menjelaskan, hanya pada akhir pekan dan jika ada kebutuhan khusus, ia kembali ke kediaman pribadi di Puri Cikeas, Bogor.
Sebagaimana diketahui, jika kondisi normal waktu tempuh antara Istana Negara, Jakarta, dengan kediaman pribadi Presiden SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jabar setidaknya memerlukan waktu sekitar 1 (satu) jam. Namun pada jam-jam padat menjelang dan seusai jam kantor, waktu tempuh Istana – Cikeas bisa sampai 2-3 jam.
Waktu Senggang
Sebelumnya, melalui fan page facebooknya, Presiden SBY mengatakan, ia dan keluarganya biasanya memanfaatkan waktu senggang yang ada untuk berkumpul, bertukar pikiran, saling memberikan pendapat dan berdiskusi bersama.
“Biasanya Agus dan Ibas (putra Presiden SBY, red) memberondongkan pertanyaan kritis mengenai berbagai hal yang mereka tidak mengerti atau tidak bisa terima,” ungkap Kepala Negara sembari menyebutkan, ia dengan sabar mendengarkan dan menjawabnya dengan tuntas.
Presiden menjelaskan, tujuannya untuk membuka ruang bertukar pikiran, saling memberikan pendapat dan berdiskusi bersama dengan Agus dan Ibas, tidak lain untuk mempersiapkan keluarganya menghadapi hal-hal baru yang mungkin akan lebih mengejutkan, lebih berat dan lebih menguji mental di masa yang akan datang.(ES/skb/bhc/sya) |