TANJUNG SELOR, Berita HUKUM - Aksi demo anarkis ratusan pengunjuk rasa dari salah satu pasangan calon Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) pada, Sabtu (19/12) siang mendatangi kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) di Jalan H Soetadji, Tanjung Selor, Bulungan, massa ini sempat melakukan orasi damai di depan gerbang kantor Gubernur.
Dalam orasi mereka yang beapi-api, tiba-tiba entah dimulai dari siapa, beberapa saat kemudian massa mulai dengan beringas menerobos pagar betis Polisi dan Satpol PP dengan kawat berduri yang dipasang pun dirusak saat pengunjuk rasa memasuki halaman kantor Gubernur, dengan memecahkan kaca-kaca jendela kantor tersebut.
Informasi yang dihimpun pewarta BeritaHUKUM.com, massa bukan hanya memecahkan kaca dan jendela kantor Gubernur, massa juga merusak 3 unit mobil dinas, serta fasilitas kantor dan beberapa komputer yang juga turut menjadi sasaran pengrusakan massa. Setelah melakukan aksi anarkis pengrusakan, massa juga melakukan pembakaran aset Pemda tersebut, akibatnya ruangan humas dan protokol rusak parah.
Sumber yang sempat dihubungi pewarta melalui telpon selularnya pada Minggu dini menyebutkan bahwa, belum jelas motifnya namun diduga massa yang melakukan aksi demo dari orasi mereka berteriak-teriak dengan pengeras suara bahwa, mereka menolak hasil Pilkada yang memenangkan pasangan Irianto Lambrie dan Udin Hianggio, ujar Sumber yang minta namanya tidak di tulis.
"Pilkada harus diulang, terlalu banyak kecurangan dan politik uang. Kami tidak menerima hasil pilkada ini, teriak pengunjuk rasa lainnya," ujar Sumber.
Pilkada Kaltara yang diselenggaran pada 9 Desember 2015 lalu menyimpulkan hasil hitung cepat dan C-6 pasangan nomor urut 2 yakni Irianto Lambrie dan Udin Hianggio lebih unggul, dari pasangan nomor urut 1 yakni Jusuf Serang Kasim-Marthin Billa.(bh/gaj) |