NEW YORK, Berita HUKUM - Sanksi-sanksi baru direncanakan akan diberlakukan kepada Korea Utara sebagai tanggapan atas peluncuran roket jarak jauh yang dinilai melanggar peraturan. Demikian diputuskan dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB di New York pada Minggu (7/2).
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Samantha Power, mengatakan resolusi baru ini harus mencakup langkah-langkah tegas.
Lebih lanjut ia menyerukan Cina sebagai sekutu dekat Korea Utara untuk mendukung resolusi baru.
"Kami menaruh harapan kepada Cina, seperti seluruh anggota Dewan Keamanan, akan melihat ancaman besar bagi kawasan dan keamanan serta perdamaian internasional, memandang pentingnya mengadopsi langkah-langkah keras yang belum pernah ditempuh sebelumnya, membuat gebrakan baru di sini, melebihi ekspektasi Kim Jong-un," kata Power.
Sebelumnya Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengecam peluncuran roket jarak jauh oleh Korea Utara.
Presiden Dewan Keamanan PBB Rafael Ramirez Carreno, yang juga menjabat sebagai Duta Besar Venezuela, mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengadopsi resolusi untuk memberlakukan sanksi kepada Korea Utara.
Menurut pemerintah Korea Utara, peluncuran roket tersebut merupakan bagian dari program luar angkasanya.
Sementara, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengecam peluncuran roket jarak jauh oleh Korea Utara.
Dalam sidang darurat di New York pada Minggu (7/2), Presiden Dewan Keamanan PBB Rafael Ramirez Carreno, yang juga menjabat sebagai Duta Besar Venezuela, mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengadopsi resolusi untuk memberlakukan sanksi kepada Korea Utara.
Sanksi, lanjut Carreno, rencananya akan dijatuhkan sebagai tanggapan atas tindakan Korea Utara yang dikatakan sebagai pelanggaran berbahaya dan serius.
Pemerintah Korea Utara mengatakan peluncuran roket kali ini merupakan bagian dari program luar angkasa yang dikembangkan negara itu. Ditambahkan peluncuran roket itu berhasil menempatkan satelit di orbit.
Roket tersebut dilaporkan diluncurkan dari markas di Korea Utara bagian barat laut dan melewati bagian selatan Pulau Okinawa, Jepang.
Amerika Serikat, Korea Selatan dan bahkan sekutu utama Korea Utara, Cina, mengatakan bahwa peluncuran roket bertujuan untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua yang bisa mencapai Amerika Serikat.
Dalam perkembangan terkait, Badan Intelijen Korea Selatan mengatakan Korea Utara mempunyai teknologi rudal balistik antarbenua dan sekarang bersiap-siap untuk melakukan uji coba nuklir kelima.(BBC/bh/sya) |